MAKALAH PENGANTAR
LINGKUNGAN

UNIVERSITAS GUNADARMA
Disusun oleh :
Nama : Arif Irawan
NPM :
11414588
Kelas : 1ib06
Makalah ini di
ajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar
Lingkungan pada
semester III
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan penyusunan tugas makalah Ilmu Budaya Dasar dengan baik
tanpa adanya kendala apapun yang berarti.
Tugas makalah Ilmu Budaya Dasar ini kami susun
agar dapat memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah ini. Tujuan lain penyusunan tugas
ini adalah supaya para pembacanya dapat memahami tentang matematika terapan
dalam bisnis dan ekonomi.
Materi pada makalah ini kami buat
dengan menggunakan bahasa yang sederhana supaya dapat dimengerti oleh pembaca.
Akhirnya, kami ucapkan terima kasih
kepada pihak – pihak yang telah memberikan kontribusinya dalam penyelesaian
makalah ini.
Saran dan kritik dari berbagai pihak
kami harapkan untuk menyempurnakan makalah ini.
Demikian,
terimakasih
Bekasi,11
November 2015
Arif
Irawan
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar ………………………………………………………………... i
Daftar
Isi …………………………………………………………………………. ii
BAB
I Pendahuluan …................................................................................
1
1.1 Latar
Belakang …………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan
Masalah …………………………………………………….. 1
1.3 Tujuan
…………………………………………………………………… 1
BAB
II Pembahasan…....………………………………………………………. 2
2.1 a. Apa
landasan perkembangan penduduk Indonesia itu .………………. 2
b. Apa pertumbuhan
penduduk dan lingkungan pemukiman itu................. 2
c. Apa pertumbuhan Penduduk
dan Tingkat pendidikan itu...................... 6
d. Apa pertumbuhan
penduduk dan penyakit yang berkaitan dengan lingkungan hidup
itu …..…...............................……....................…...................... 6
e. Apa Pertumbuhan penduduk dan kelaparan itu
…….............…………….. 9
f. Apa
Kemiskinan dan Keterbelakangan itu......................................................... 9
2.2a. Apa
Keberlanjutan pembangunan itu .........................................................
11 b. Apa mutu lingkungan
hidup dengan resiko itu ........................................12 c. Apa
Kesadaran lingkungan
itu........................................................................14 d.
Apa hubungan
lingkungan dan pembangunan itu …...….......................19 e. Apa
pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan ...........................................................................................……………...21
BAB
III PENUTUP…....………………………………………..………………...27
A.
Kesimpulan
.........................................………………………………....27
B.
Saran
........................…..………………………………………..............27
DAFTAR
PUSTAKA…....…………………………………………………….....28
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Proses
pembangunan mempunyai akibat-akibat yang lebih luas terhadap lingkungan hidup
manusia, baik akibat langsung maupun akibat sampingan seperti pengurangan
sumber kekayaan alam secara kuantitatif dan kualitatif, pencemaran
biologis,pencemaran kimiawi,gangguan fisik dan gangguan
sosial-budaya.Kerugian-kerugian dan perubahan-perubahan terhadap lingkungan
perlu diperhitungkan dengan keuntungan yang diperkirakan akan diperoleh dari
suatu proyek pembangunan. Baru setelah itu disusun pedoman-pedoman kerja yang
jelas bagi berbagai kegiatan pembangunan baik berupa industri atau bidang lain,
yang memperhatikan faktor perlindungan hidup manusia.
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Perkembangan
penduduk Indonesia
a.Apa landasan perkembangan
penduduk Indonesia itu ?
b.Apa pertambahan penduduk dan lingkungan pemukiman itu
?
c.Apa pertumbuhan
Penduduk dan Tingkat pendidikan itu ?
e.Apa Pertumbuhan penduduk dan kelaparan itu ?
f. Apa Kemiskinan
dan Keterbelakangan itu ?
2.
Ilmu
teknologi dan pengetahuan lingkungann
a.Apa Keberlanjutan
pembangunan itu ?
b.Apa mutu
lingkungan hidup dengan resiko itu
?
c.Apa Kesadaran lingkungan itu ?
d.Apa hubungan
lingkungan dan pembangunan itu ?
e.Apa pencemaran
dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan itu ?
1.3 Tujuan
Pembahasan
1.
Untuk
mengetahui apa itu landasan perkembangan penduduk Indonesia
2.
Untuk mengetahui apa itu pertumbuhan
penduduk dan lingkungan pemukiman
3.
Untuk mengetahui apa itu pertumbuhan
Penduduk dan Tingkat pendidikan
5.
Untuk mengetahui apa itu Pertumbuhan
penduduk dan kelaparan
6.
Untuk mengetahui apa itu Kemiskinan
dan Keterbelakangan
7.
Untuk mengetahui apa itu keberlanjutan pembangunan
8.
Untuk mengetahui apa itu mutu
lingkungan hidup dengan resiko
9.
Untuk mengetahui apa itu Kesadaran
lingkungan
10. Untuk mengetahui apa itu hubungan
lingkungan dan pembangunan
11. Untuk mengetahui apa itu pencemaran
dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
a. Landasan
perkembangan penduduk indonesia
Penduduk
adalah orang atau orang-orang yang mendiami suatu tempat (kampung, negara, dan
pulau) yang tercatat sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku di
tempat tersebut. Berdasarkan tempat lahir dan lama tinggal penduduk suatu
daerah dapat dibedakan menjadi empat golongan, yaitu penduduk asli, penduduk
pendatang, penduduk sementara, dan tamu. Penduduk asli adalah orang yang
menetap sejak lahir. Penduduk pendatang adalah orang yang menetap, tetapi lahir
dan berasal dari tempat lain. Penduduk sementara adalah orang yang menetap
sementara waktu dan kemungkinan akan pindah ke tempat lain karena alasan
pekerjaan, sekolah, atau alasan lain. Adapun tamu adalah orang yang berkunjung
ke tempat tinggal yang baru dalam rentang waktu beberapa hari dan akan kembali
ke tempat asalnya.
Yang
mendasari perkembangan penduduk di Indonesia adalah banyaknya masyarakat yang
menikahkan anaknya yang masih muda. Dan gagalnya program keluarga berencana
yang di usung oleh pemerintah untuk menekan jumlah penduduk. Karena factor –
factor tersebut tidak berjalan dengan semestinya, maka penduduk Indonesia tidak
terkendali dalam perkembangannya. Seharusnya dengan dua orang anak cukup, maka
ini lebih dari dua orang dalam setiap suami istri. Karena perkembangan penduduk
yang sangat tidak terkendali, maka banyak terjadinya kemiskinan, pengangguran,
kriminalitas, gelandangan, anak jalanan, dan sebagainya. Dan masalah permukiman
yang tidak efisien lagi. Banyaknya rumah yang lingkungannya kumuh dapat
menyebabkan berbagai macam penyakit. Oleh sebab itu, 50% penduduk Indonesia
hidup dalam kemiskinan dan keterbelakangan pendidikan.
b. Pertambahan penduduk
dan lingkungan pemukiman
Seiring
dengan perkembangan zaman, penduduk di seluruh dunia mengalami perkembangan
yang sangat pesat. Termasuk penduduk di Indonesia. Sebagai manusia, memiliki
keturunan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari eksistensi kita. Namun,
tanpa kita sadari memiliki keturunan dalam jumlah tidak terkendali, dapat
menjadi ancaman terbesar bagi kelangsungan eksistensi bagi manusia itu sendiri
dalam mencapai kehidupan yang lebih makmur dan sejahtera.
Melihat perannya,
penduduk suatu negara dapat berperan sebagai objek dan subjek pembangunan.
Sebagai objek, artinya penduduk merupakan faktor yang harus dibangun atau
ditingkatkan kualitas hidupnya. Sedangkan sebagai subjek penduduk merupakan
faktor pelaku proses pembangunan. Di lihat dari sisi yang lain, penduduk
merupakan beban sekaligus potensi bagi suatu negara. Apabila suatu negara
pertumbuhan penduduknya sangat tinggi, ini merupakan masalah. Hal ini
dikarenakan kapasitas wilayah suatu Negara terbatas.
Indonesia
merupakan negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk cukup padat. Tidak
bisa di pungkiri bahwa laju pertumbuhan
penduduk Indonesia begitu pesat dan tidak bisa di hindari, meskipun
pemerintah telah melakukan upaya dan berbagai solusi serta berbagai semboyan
telah di tawarkan kepada masyarakat namun tetap saja laju pertumbuhan penduduk
tidak bisa terbantahkan. Meskipun solusi yang di tawarkan tidak sesuai dengan
harapan pemerintah, tapi setidaknya bisa mereduksi sebagian masalah yang
ada. Penduduk merupakan unsur penting dalam usaha untuk meningkatkan
produksi dan mengembangkan kegiatan ekonomi.
Ada beberapa
hal yang menyebabkan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia sulit untuk
dihindari, di antaranya:
1. peningkatan
angka kelahiran,
2. umur
panjang,
3. penurunan
angka kematian,
4. kurangnya
pendidikan, pengaruh budaya,
5. imigrasi dan
emigrasi.
Dari segi
ekonomi, pertumbuhan penduduk yang tinggi tetapi tidak diimbangi dengan
lapangan pekerjaan yang luas maka hal ini akan menimbulkan pengangguran di
mana-mana dan kemiskinan pun tercipta. Ini tentu saja akan mempengaruhi proses
kehidupan di bidang lainnya. Kebutuhan ekonomi yang tidak memadai juga dapat
berpengaruh pada tingkat pendidikan dan kesehatan seseorang. Bagaimana mau
memperoleh pendidikan dan kesehatan yang layak, jika untuk kebutuhan hidup
sehari-haripun mereka susah mendapatkannya. Tak hanya berhenti di situ saja,
tingkat kriminalitas pun akan meningkat. Orang dalam kondisi lapar akan berbuat
apa saja yang penting kebutuhannya bisa terpenuhi. Ujung dari pertumbuhan
penduduk yang tinggi itu adalah menimbulkan kerusakan lingkungan dengan segala
dampak yang menyertainya seperti menurunnya kualitas pemukiman dan lahan yang
ditelantarkan. Intinya, pertumbuhan penduduk yang tinggi berpotensi menimbulkan
kemiskinan dan menurunnya kesejahteraan rakyat, sampai menurunnya kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat menghambat perkembangan negara
Indonesia.
Menurut Badan Pusat Statistik jika
dibandingkan dengan jumlah penduduk yang menghuni Pulau Jawa termasuk Madura,
jumlah penduduk terbanyak adalah propinsi Jawa Barat sebanyak 43,02 juta,
diikuti kemudian oleh Jawa Timut 37,48 juta, Jawa Tengah 32,38 juta, Banten
10,64 juta, DKI Jakarta 9,59 juta dan DIY sebanyak 3,46 juta orang. Namun
demikian angka laju pertumbuhan penduduk periode 2000-2010 ini yang tertinggi
justru dicatat oleh Papua yaitu 5,39% dan terendah propinsi Jawa Tengah sebesar
0,37%.
Perkembangan
lingkungan permukiman di daerah perkotaan tidak terlepas dari pesatnya laju
pertumbuhan penduduk baik karena faktor pertumbuhan penduduk secara alami serta
proses urbanisasi. Banyaknya pendatang dari luar kota yang jumlahnya banyak
mendorong laju pertumbuhan penduduk sehingga meningkatkan pemukiman padat
penduduk.
Pemukiman
merupakan bagian dari lingkungan hidup yang digunakan sebagai tempat
tinggal dari sekelompok manusia yang saling
berinter - aksi serta berhubungan setiap hari dalam rangka untuk mewujudkan
masyarakat yang tenteram, aman dan damai. Permukiman adalah bagian dari
lingkungan hidup di luar kawasan lindung baik yang berupa kawasan perkotaan
maupun pedesaan yang berfungsi sebagai hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung peri kehidupan dan penghidupan.
Pemukiman
adalah suatu struktur fisik dimana orang menggunakannya untuk tempat
berlindung, termasuk juga semua fasilitas dan pelayanan yang diperlukan,
perlengkapan yang berguna untuk kesehatan jasmani dan rokhani serta keadaan
sosialnya, baik untuk keluarga maupun individu.
Pemukiman
atau perumahan sangat berhubungan dengan kondisi ekonomi sosial, pendidikan,
tradisi atau kebiasaan, suku, geografi dan kondisi lokal. Selain itu lingkungan
perumahan atau pemukiman dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat menentukan
kualitas lingkungan perumahan tersebut antara lain fasilitas pelayanan,
perlengkapan, peralatan yang dapat menunjang terselenggaranya kesehatan fisik,
kesehatan mental, kesehatan sosial bagi individu dan keluarganya.
Ciri-ciri
permukiman kumuh yang tampak pada citra adalah mempunyai pola tidak teratur,
rapat tidak ada jarak antar rumah, sebagian besar rumah beratapkan asbes atau
seng dan sebagian kecil beratapkan genteng. Pada citra tersebut, atap asbes
terlihat sebagai warna putih, sedangkan rumah yang beratapkan genteng terlihat
berwarna oranye.
Hubungan Pemukiman dan Kesehatan
Kondisi-
kondisi ekonomi, sosial, pendidikan, tradisi atau kebiasaan, suku, geografi dan
kondisi lokal sangat terkait dengan pemukiman atau perumahan. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi atau yang dapat menentukan kualitas lingkungan
perumahan atau pemukiman antara lain fasilitas pelayanan,
perlengkapan, peralatan yang dapat menunjang terselenggaranya keadaan fisik,
kesehatan mental, kesejahteraan sosial bagi individu dan keluarganya (dr. H.
Haryoto Kusnoputranto, SKM). Penyehatan lingkungan tempat pemukiman adalah
segala upaya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan tempat pemukiman
beserta lingkungannya dan pengaruhnya terhadap manusia.
Tujuan dilaksanakan Kesehatan Lingkungan di Tempat
Permukiman
Tujuan yang dilakukan pada kesehatan lingkungan memiliki beberapa macam.
Berikut ciri-cirnya:
1. Penataan dan pemukiman yang memenuhi
syarat kesehatan.
Pemukiman
sehat adalah suatu tempat untuk tinggal secara permanen, berfungsi sebagai
tempat untuk bermukim, beristirahat, berrekreasi dan sebagai tempat berlindung
dari pengaruh lingkungan yang memenuhi persyaratan fisiologis, psikologis,
bebas dari penularan penyakit dan kecelakaan. Satuan Lingkungan Permukiman
adalah kawasan perumahan dalam berbagai bentuk dan ukuran dengan penataan tanah
dan ruang, prasarana dan sarana lingkungan yang teratur.
2.
Terwujudnya
suatu kondisi perumahan yang layak huni dalam lingkungan yang sehat.
Ini artinya
bahwa rumah di perumahan itu harus sehat, rumah yang dapat menjadi tempat
berlindung / bernaung dan beristirahat sehingga menumbuhkan kehidupan yang
sempurna baik fisik, rohani maupun sosial. Kondisi perumahan yang layak huni
artinya harus layak sebagai tempat hunian yag dilengkapi dengan prasarana dan
sarana lingkungan. Prasarana lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik
lingkungan yang memungkinkan lingkungan permukiman dapat berfungsi sebagaimana
mestinya. Sarana lingkungan adalah fasilitas penunjang berfungsi untuk
penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi,
social dan budaya.
3. Mengurangi resiko kebakaran,
kecelakaan, penularan penyakit.
Dalam
mengurngi resiko kebakaran, kecelakaan, penularan penyakit diperlukan sara dan
utilitas. Utilitas umum merupakan bangunan bangunan yang dibutuhkan dalam sistem
pelayanan lingkungan yang diselenggarakan baik oleh pemerintah atau swasta,
Utilitas yang dimaksud adalah penyediaan yang menyangkut jaringan air bersih,
listrik, pembuangan sampah, telepon dan gas .
BPLHD Ibu
Kota Jakarta, Jumlah penduduk DKI Jakarta pada
tahun 2012
berdasarkan proyeksi penduduk sebanyak 9.932.063 jiwa, dibandingkan dengan
jumlah penduduk pada tahun 2011sebanyak 9.761.992 jiwa, telah
terjadi peningkatan sebesar 170.071 jiwa atau naik sebesar 1,74 persen. Perkembangan jumlah penduduk DKI Jakarta selama empat dasawarsa (1961-1990) jumlah penduduk tumbuh dengan pesat dari 2,9 juta jiwa pada
tahun 1961 menjadi 4,6 juta jiwa pada tahun 1971, atau laju pertumbuhan
penduduk per tahun nya sebesar 4,62 persen. Sepuluh tahun berikutnya, jumlah
penduduk bertambah lagi menjadi 6,5 juta jiwa, dengan laju pertumbuhan 4,01
persen per tahun. Tahun 1990, penduduk DKI Jakarta naik sekitar 1,7 juta jiwa,
sehingga jumlah penduduk menjadi 8,3 juta jiwa. Selama periode 1980-1990 laju
pertumbuhan penduduk sebesar 2,42 persen per tahun. Laju pertumbuhan pada
periode ini mengalami penurunan signifikan dibandingkan periode sepuluh tahun
sebelumnya. Pada kurun waktu 1990-2000, pertambahan penduduk DKI Jakarta dapat
dikendalikan sehingga kenaikannya hanya sekitar 0,16 persen. Pada periode
2000-2010, laju pertumbuhan penduduk mengalami penurunan menjadi 1,43 persen per tahun, sedangkan pada tahun 2010-2012 menjadi 1,67 persen.
Jumlah
penduduk DKI Jakarta sebanyak9.932.063juta pada tahun 2012 tersebut merupakan jumlah
penduduk “malam hari”.Keunikan jumlah penduduk DKI Jakarta adalah adanya
perbedaan jumlah penduduk pada malam hari dibandingkan dengan siang hari. Pada
siang hari di perkirakan mencapai sekitar 10,7 juta jiwa. Kondisi ini di
pengaruhi oleh penglaju (commuter) yaitu penduduk yang tinggal di luar
Wilayah DKI Jakarta tetapi melakukan aktivitas pada siang hari seperti bekerja
dan bersekolah di Wilayah DKI Jakarta.
Jumlah
penduduk DKI Jakarta yang terus meningkat ini perlu dicermati karena dapat
menimbulkan permasalahan di berbagai bidang. Masalah yang berkaitan erat dengan
jumlah penduduk yang tinggi antara lain masalah permukiman, kesehatan,
pendidikan, transportasi, dan ketenagakerjaan serta sanitasi lingkungan, dan
salah satu masalah yang muncul dan perlu di waspadai oleh Pemda DKI Jakarta
adalah munculnya permukiman-permukiman kumuh (slum area) di beberapa
wilayah DKI Jakarta.
c.
Pertumbuhan Penduduk dan
Tingkat pendidikan
Pertumbuhan penduduk adalah
perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai
perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu
unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua
spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara
informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan
untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Setiap tahunnya seluruh negara di dunia mengalami
pertumbuhan penduduk, salah satunya di
Indonesia. Seiring bertambahnya penduduk yang tidak terkontrol mengakibatkan
adanya masalah-masalah sosial,salah satunya adalah tingkat pendidikan.Pada Negara-negara berkembang
pendidikan merupakan masalah yang serius.Diketahui bahwa tingkat pendidikan
pada Negara-negara berkembang masih relative rendah,Sehingga penduduk kurang
mengetahui keadaan-keadaan sosial bagi kehidupan masyarakat.Umumnya penduduk
yang pendidikannya relative rendah ,pada suatu ketika jika membentuk suatu
keluarga mereka mempuyai banyak anak,sedangkan anak-anak tersebut belum tentu
mendapat pendidikan yang layak.Hal ini menjadi factor mereka untuk berpindah
wilayah,terutama ke kota-kota besar.Biasanya mereka mendengar bahwa dikota itu
adalah tempat mencari rezeki yang baik.Bila
melihat tingkat pendidikan di kota,pendidikan disana sudah relative tinggi,dalam
arti kata jika penduduk dari desa mencari pekerjaan,sudah agak sulit karena
dikota yang diutamakn adalah pendidikan minimalnya setingkat sekolah menengah
atas. Kenyataanya adalah ketika penduduk tersebut tidak mendapat pekerjaan
mereka mesih tetap bertahan di wilayah itu yang menimbulkan masalah-masalah
sosial bagi wilayah perkotaan.Pertumbuhan penduduk dan tingkat pendidikan
mempunyai keterkaitan yang serius. Semakin bertambahnya jumlah penduduk di
suatu wilayah berarti tingkat pendidikan di daerah tersebut juga bertambah.
Kebutuhan pendidikannya juga ikut bertambah. Pendidikan menjadi kebutuhan yang
sangat penting bagi seluruh masyarakat di dunia karena seperti pada salah satu
kutipan undang-undang nomor 4 tahun l950, telah di sebutkan secara jelas
tentang tujuan pendidikan dan pengajaran yang pada intinya, ialah untuk
membentuk manusia susila yang cakap dan warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air berdasarkan
pancasila dan kebudayaan kebangsaan Indonesia .Pertumbuhan penduduk harus lebih
dimaknai bahwa semakin bertambahnya penduduk maka makin bertambah pula
masyarakat yang akan membantu memajukan negara ini. Pendidikan bukan hanya
sekedar pendidikan yang bersifat tertulis namun pendidikan karakter juga
dibutuhkan untuk membangun karakter / pribadi yang baik yang saat ini sangat
dibutuhkan di negri kita tercinta ini.
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik
pertambahan maupun penurunannya. Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk adalah kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk.
Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami sedangkan perpindahan penduduk
adalah faktor non alami. Migrasi ada dua yaitu migrasi masuk yang artinya
menambah jumlah penduduk sedangkan migrasi keluar adalah mengurangi jumlah
penduduk. Migrasi itu biasa terjadi karena pada tempat orang itu tinggal kurang
ada fasilitas yang memadai. Selain itu juga kebanyakan kurangnya lapangan
kerja. Maka dari itu banyaklah orang yang melakukan migrasi.Dalam masalah ini
maka penduduk tidak aka jauh dengan masalah kesehatan atau penyakit yang
melanda penduduk tersebut,dikarenakan lingkungan yang kurang terawat ataupun
pemukiman yang kumuh,seperti limbah pabrik,selokan yang tidak terawat yang
menyebabkan segala penyakit akan melanda para penghuni wilayah tersebut yang
mengakibatkan kematian dan terjadi pengurangan jumlah penduduk.Untuk menjamin
kesehatan bagi semua orang di lingkunan yang sehat, perlu jauh lebih banyak
daripada hanya penggunaan teknologi medikal, atau usaha sendiri dalam semua
sektor kesehatan.Usaha-usaha secara terintegrasi dari semua sektor, termasuk
organisasi-organisasi, individu-individu, dan masyarakat, diperlukan untuk
pengembangan pembangunan sosio-ekonomi yang berkelanjutan dan manusiawi,
menjamin dasar lingkungan hidup dalam menyelesaikan masalah-masalah
kesehatan.Seperti semua makhluk hidup, manusia juga bergantung pada
lingkungannya untuk memenuhi keperluan-keperluan kesehatan dan kelangsungan
hidup.
Kesehatanlah yang rugi apabila lingkungan tidak lagi
memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia akan makanan, air, sanitasi, dan tempat
perlindungan yang cukup dan aman- karena kurangnya sumber-sumber atau
distribusi yang tidak merata.Kesehatanlah yang rugi apabila orang-orang
menghadapi unsur-unsur lingkungan yang tidak ramah- seperti binatang-binatang
mikro, bahan-bahan beracun, musuh bersenjata atau supir-supir yang
mabuk.Kesehatan manusia adalah keperluan dasar untuk pembangunan berkelanjutan.
Tanpa kesehatan, manusia tidak dapat membangun apa pun, tidak dapat menentang kemiskinan,
atau melestarikan lingkungan hidupnya. Sebaliknya, pelestarian lingkungan hidup
merupakan hal pokok untuk kesejahteraan manusia dan proses pembangunan.
Lingkungan yang sehat menghasilkan masyarakat yang sehat, sebaliknya lingkungan
yang tidak sehat menyebabkan banyak penyakitKemampuan manusia untuk mengubah
atau memoditifikasi kualitas lingkungannya tergantung sekali pada taraf sosial
budayanya. Masyarakat yang masih primitif hanya mampu membuka hutan secukupnya
untuk memberi perlindungan pada masyarakat. Sebaliknya, masyarakat yang sudah
maju sosial budayanya dapat mengubah lingkungan hidup sampai taraf yang
irreversible. Prilaku masyarakat ini menentukan gaya hidup tersendiri yang akan
menciptakan lingkungan yang sesuai dengan yang diinginkannya mengakibatkan
timbulnya penyakit juga sesuai dengan prilakunya tadi. Dengan demikian
eratlah hubungan antara kesehatan dengan sumber daya social ekonomi. WHO
menyatakan “Kesehatan adalah suatu keadaan sehat yang utuh secara fisik, mental
dan sosial serta bukan hanya merupakan bebas dari penyakit”.Dalam Undang Undang
No. 9 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Kesehatan. Dalam Bab 1,Pasal 2 dinyatakan
bahwa “Kesehatan adalah meliputi kesehatan badan (somatik),rohani (jiwa) dan
sosial dan bukan hanya deadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan”.
Definisi ini memberi arti yang sangat luas pada kata kesehatan. Keadaan
kesehatan lingkungan di Indonesia masih merupakan hal yang perlu mendapaat
perhatian, karena menyebabkan status kesehatan masyarakat berubah seperti:
Peledakan penduduk, penyediaan air bersih, pengolalaan sampah,pembuangan air
limbah penggunaan pestisida, masalah gizi, masalah pemukiman, pelayanan
kesehatan, ketersediaan obat, populasi udara, abrasi pantai,penggundulan hutan
dan banyak lagi permasalahan yang dapat menimbulkan satu model penyakit.
Jumlah penduduk yang sangat besar 19.000 juta harus benar-benar ditangani masalah.pemukiman sangat penting diperhatikan. Pada saat ini pembangunan di sektor perumahan sangat berkembang, karena kebutuhan yang utama bagi masyarakat. Perumahan juga harus memenuhi syarat bagi kesehatan baik ditinjau dari segi bangungan, drainase, pengadaan air bersih, pentagonal sampah domestik uang dapat menimbulkan penyakit infeksi dan ventilasi untuk pembangunan asap dapur. Indonesia saat ini mengalami transisi dapat terlihat dari perombakan struktur ekonomi menuju ekonomi industri, pertambahan jumlah penduduk, urbanisasi yang meningkatkan jumlahnya, maka berubahlah beberapa indikator kesehatan seperti penurunan angka kematian ibu, meningkatnya angka harapan hidup ( 63 tahun ) dan status gizi. Jumlah penduduk terus bertambah, cara bercocok tanam tradisional tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Dengan kemampuan daya pikir manusia, maka manusia mulai menemukan mesin-mesin yang dapat bekerja lebih cepat dan efisien si dari tenaga manusia.
Jumlah penduduk yang sangat besar 19.000 juta harus benar-benar ditangani masalah.pemukiman sangat penting diperhatikan. Pada saat ini pembangunan di sektor perumahan sangat berkembang, karena kebutuhan yang utama bagi masyarakat. Perumahan juga harus memenuhi syarat bagi kesehatan baik ditinjau dari segi bangungan, drainase, pengadaan air bersih, pentagonal sampah domestik uang dapat menimbulkan penyakit infeksi dan ventilasi untuk pembangunan asap dapur. Indonesia saat ini mengalami transisi dapat terlihat dari perombakan struktur ekonomi menuju ekonomi industri, pertambahan jumlah penduduk, urbanisasi yang meningkatkan jumlahnya, maka berubahlah beberapa indikator kesehatan seperti penurunan angka kematian ibu, meningkatnya angka harapan hidup ( 63 tahun ) dan status gizi. Jumlah penduduk terus bertambah, cara bercocok tanam tradisional tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Dengan kemampuan daya pikir manusia, maka manusia mulai menemukan mesin-mesin yang dapat bekerja lebih cepat dan efisien si dari tenaga manusia.
Sebagai contohnya
Wabah Penyakit di
Cikarang
dimusim penghujan ini sangat rawan tingkat kekebalan
manusia oleh karena itu kita harus jaga kondisi kesehatan kita agar tidak terserang
penyakit. penyakit seperti batu, pilek, diare/disentri, muntaber bahkan demam
berdarah (DBD) sering kita jumpai di saat musim penghujan ini. tercatat sekitar
awal tahun 2008-2009 banyak warga cikarang yang terserang demam berdarah (DBD)
sekitar 11 orang tewas dengan penyakit tersebut, bahkan yang sering terjadi
adalah wabah diare, itu karena kita kurang memperhatikan kondisi
kekebalan tubuh kita. kondisi yang lemahlah yang membuat kita terserang
penyakit atau lingkungan yang tidak nyaman menyebabkan virus dan bakteri
negative dapat berkembang di daerah yang lingkungannya tidak bersih.
daerah
daerah yang kurang bersih atau tidak sehat sangat berpotensi berkembangnya
bibit penyakit, di cikarang masih banyak daerah daerah yang kurang bersih
atau terawat, seperti di daerah pinggiran kali malang banyak orang yang
membuang sampah di bantaran sungai kali malang tersebut, karena dapat
menghambat aliran sungai yang masuk dan berpotensial menyebabkan banjir dan
menjadi sarang nyamuk serta wabah disentri. selain itu di desa sukaresmi banyak
sampah sampah yang tidak di benahi, itu menyebabkan timbulnya bibit bibit
penyakit baru, perlu kita perhatikan kesehatan dan kebersihan tempat tinggal
kita agar tidak terserang penyakit tersebut apalagi di musim penghujan ini
e. Pertumbuhan penduduk dan kelaparan
Pertumbuhan penduduk yang semakin pesat akan mengakibatkan
kebutuhan jasmani lebih banyak lagi, terutama dalam bentuk kebutuhan pokok
yaitu makanan, jika kebutuhan pokok ini tidak terpenuhi maka akan mengakibatkan
KELAPARAN. Jika kita melihat keadaan yang sebenarnya di Negara kita masih
banyak orang yang kelaparan, ini semua Karena factor ekonomi, factor
pertumbuhan penduduk yang sangat pesat, dalam hal ini apa yang seharusnya kita
lakukan untuk mengatasi problem tersebut ???. pemerintah haruslah menyediakan
produksi pangan yang harus mencukupi, untuk menjaga kekurangan pangan jika
sewaktu-waktu, dunia mengalami krisis pangan, pemerintah harus memberikan
bantuan kepada masyarakat yang tidak mampu, dan yang paling penting pemerintah
harus meningkatkan pendidikan pertanian supaya dalam bidang pertanian kita
tidak mangalami penurunan, misalnya terciptanya varietas baru, yang dapat
membatu peningkatan hasil pertanian menjadi dua kali lipat, dan pemerintah
harulah menstabilkan perekonomian dibidang pertanian misalnya harga pupuk,
kompos, pestisida. Jika pemerintah menaikkan harga kebutuhan pertanian tersebut
maka petani-petani dinegara kita akan merasa rugi dalam arti tidak mendapat
hasil yang lebih bagus lagi.
f. Kemiskinan
dan Keterbelakangan
keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat
pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah
ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari
segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah
yang telah mapan,dll.
Kemiskinan dipahami dalam berbagai
cara. Pemahaman utamanya mencakup:
·
Gambaran
kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan
sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan
kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipsdfgeggahami sebagai situasi kelangkaan
barang-barang dan pelayanan dasar.
·
Gambaran
tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk
berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan
dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan
tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
·
Gambaran
tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna
"memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.
Mengukur kemiskinan
Kemiskinan bisa dikelompokan dalam
dua kategori , yaitu Kemiskinan absolut dan Kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut mengacu pada satu set standard
yang konsisten , tidak terpengaruh oleh waktu dan tempat / negara. Sebuah
contoh dari pengukuran absolut adalah persentase dari populasi yang makan
dibawah jumlah yg cukup menopang kebutuhan tubuh manusia (kira kira 2000-2500
kalori per hari untuk laki laki dewasa).
Bank Dunia mendefinisikan Kemiskinan absolut sebagai hidup dg pendapatan dibawah USD
$1/hari dan Kemiskinan menengah
untuk pendapatan dibawah $2 per hari, dg batasan ini maka diperkiraan pada 2001
1,1 miliar orang didunia mengonsumsi kurang dari $1/hari dan 2,7 miliar orang
didunia mengonsumsi kurang dari $2/hari."[1] Proporsi penduduk negara
berkembang yang hidup dalam Kemiskinan ekstrem telah turun dari 28% pada 1990
menjadi 21% pada 2001.[1] Melihat pada periode 1981-2001,
persentase dari penduduk dunia yang hidup dibawah garis kemiskinan $1
dolar/hari telah berkurang separuh. Tetapi , nilai dari $1 juga mengalami
penurunan dalam kurun waktu tersebut.
Meskipun kemiskinan y ang paling parah terdapat di dunia
bekembang, ada bukti tentang kehadiran kemiskinan di setiap region. Di
negara-negara maju, kondisi ini menghadirkan kaum tuna wisma yang berkelana ke sana kemari dan
daerah pinggiran kota dan ghetto yang miskin. Kemiskinan dapat
dilihat sebagai kondisi kolektif masyarakat miskin, atau kelompok orang-orang
miskin, dan dalam pengertian ini keseluruhan negara
kadang-kadang dianggap miskin. Untuk menghindari stigma ini, negara-negara ini
biasanya disebut sebagai negara berkembang.
Penyebab
kemiskinan
Kemiskinan banyak dihubungkan
dengan:
·
penyebab
individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari
perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin;
·
penyebab
keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga;
·
penyebab
sub-budaya (subcultural), yang
menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau
dijalankan dalam lingkungan sekitar;
·
penyebab
agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk
perang, pemerintah, dan ekonomi;
·
penyebab
struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari
struktur sosial.
Meskipun diterima luas bahwa
kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai akibat dari kemalasan, namun di Amerika Serikat (negara terkaya per kapita di
dunia) misalnya memiliki jutaan masyarakat yang diistilahkan sebagai pekerja
miskin; yaitu,
orang yang tidak sejahtera atau rencana bantuan publik, namun
masih gagal melewati atas garis kemiskinan.
Menghilangkan
kemiskinan
Tanggapan utama terhadap kemiskinan
adalah:
·
Bantuan
kemiskinan, atau membantu secara langsung kepada orang miskin. Ini telah
menjadi bagian pendekatan dari masyarakat Eropa sejak zaman pertengahan.
·
Bantuan
terhadap keadaan individu. Banyak macam kebijakan yang dijalankan untuk
mengubah situasi orang miskin berdasarkan perorangan, termasuk hukuman,
pendidikan, kerja sosial, pencarian kerja, dan lain-lain.
Persiapan
bagi yang lemah. Daripada memberikan bantuan secara langsung kepada orang
miskin, banyak negara sejahtera
menyediakan bantuan untuk orang yang dikategorikan sebagai orang yang lebih
mungkin miskin, seperti orang tua atau orang dengan ketidakmampuan, atau
keadaan yang membuat orang miskin, seperti kebutuhan akan perawatan kesehatan
2.2
a. Keberlanjutan pembangunan
Keberlanjutan Pembangunan adalah proses pembangunan (lahan, kota,
bisnis, masyarakat,
dsb) yang berprinsip "memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan
pemenuhan kebutuhan generasi masa depan" (menurut Brundtland Report dari PBB, 1987.
Keberlanjutan Pembangunan adalah salah satu faktor yang harus dihadapi untuk
mencapai keberlanjutan pembangunan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan
tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi
dan keadilan sosial.Banyak laporan PBB, yang terakhir adalah laporan dari KTT
Dunia 2005,
yang menjabarkan pembangunan berkelanjutan sebagai terdiri dari tiga tiang
utama (ekonomi, sosial, dan lingkungan) yang saling bergantung dan
memperkuat.Untuk sebagian orang, keberlanjutan pembangunan berkaitan erat
dengan pertumbuhan ekonomi dan bagaimana mencari jalan untuk memajukan ekonomi
dalam jangka panjang, tanpa menghabiskan modal alam. Namun untuk sebagian orang
lain, konsep "pertumbuhan ekonomi" itu sendiri bermasalah, karena
sumberdaya bumi itu sendiri terbatas.
Keberlanjutan Pembangunan telah menjadi konsep terdepan
pada abad ke 21 yang dimana memaparkan suatu pembangunan, yang sesuai dengan
kebutuhan-kebutuhan generasi saat ini tetapi tidak membahayakan kesempatan bagi
generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Di Eropa istilah
tersebut berasal dari bidang kehutanan, saat ini "pembangunan
berkesimbungan" telah menjadi tujuan penting bagi semua bidang kehidupan
seperti ekonomi, ekologi, dan kesetimbangan sosial. Pembangunan dan pembentukan
masa depan kita telah menjadi diskusi internasional seperti pada pertemuan
tingkat tinggi Konferensi di Rio de Janeiro dan di Johannesburg. Tetapi ini
juga menjadi topik pada tingkat nasional di berbagai negara. Sebagai contoh di
Jerman "Enquete-Commission" dari 13 Bundestag (Parlemen) Jerman telah
memembentuk undang-undang "perlindungan manusia dan lingkungan" untuk
mendalami dan bekerja pada kebutuhan pembangunan berkelanjutan. Di laporan
akhir dari komisi ini empat atau 5 aturan telah didefinisikan, yang berkaitan
perlunya pembangunan berkelanjutan di Jerman. Konsep ini telah diterima oleh
beberapa penguasa terdepan (atas) di berbagai bidang baik ekonomi maupun
politik. Tetapi untuk menjalannkan dasar-dasar ini ke dalam praktek, saat ini
perusahaan-perusahaan juga memerlukan konsultan sebagai pengarah, yang kompeten
untuk menjalankan aturan-aturan pembangunan berkelanjutan di bidang khusus
mereka.
b. Mutu lingkungan hidup dengan
resiko
Manusia
hidup di bumi tidaklah sendirian, melainkan bersama mahkluk lain yaitu
tumbuhan, hewan dan jasad renik. Mahkluk hidup yang lain itu bukanlah sekedar
kawan hidup yang hidup bersama secara netral atau pasif terhadap manusia,
melainkan hidup manusia itu terkait erat pada mereka. Tanpa mereka manusia
tidaklah dapat hidup. Kenyataan ini dapat kita lihat dengan mengandaikan di
bumi ini tidak ada hewan dan tumbuhan. Dari manakah kita mendapat oksigen dan
makanan? Sebaliknya seandainya tidak ada manusia, tumbuhan, hewan dan jasad
renik akan dapat melangsungkan kehidupannya seperti terlihat dari sejarah bumi
sebelum ada manusia. Karena itu anggapan bahwa manusia adalah mahkluk yang
paling berkuasa sebenarnya tidak benar.Seharusnya kita menyadari bahwa kitalah
yang membutuhkan mahkluk hidup yang lain untuk kelangsungan hidup kita dan
bukannya mereka yang membutuhkan kita untuk kelangsungan hidup mereka.Secara
umum di masyarakat sering disebut istilah “lingkungan hidup” cukup dengan
“lingkungan saja”. Anda tentu bertanya apa sih yang dimaksud dengan lingkungan
hidup? Lingkungan hidup adalah suatu sistem
komplek yang berada di luar individu yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
organisme.Lingkungan hidup itu terdiri dari dua komponen yaitu komponen abiotik
dan biotik :
a.
Komponen abiotik, yaitu terdiri dari benda-benda mati seperti air, tanah,
udara, cahaya, matahari dansebagainya.
b.
Komponen biotik, yaitu terdiri dari mahkluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan
manusia.
Komponen-komponen
yang ada di dalam lingkungan hidup merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan dan membentuk suatu sistem kehidupan yang disebut ekosistem. Suatu
ekosistem akan menjamin keberlangsungan kehidupan apabila lingkungan itu dapat
mencukupi kebutuhan minimum dari kebutuhan organisme.
Pengertian tentang mutu lingkungan sangatlah penting, karena merupakan dasar dan pedoman untuk mencapai tujuan pengelolaan lingkungan. Perbincangan tentang lingkungan pada dasarnya adalah perbincangan tentang mutu lingkungan. Namun dalam perbincangan itu apa yang dimaksud dengan mutu lingkungan tidak jelas. Mutu lingkungan hanyalah dikaitkan dengan masalah lingkungan misalnya pencemaran, erosi, dan banjir. Apa yang dimaksud dengan kualitas lingkungan?
Secara sederhana kualitas lingkungan hidup diartikan sebagai keadaan lingkungan yang dapat memberikan daya dukung yang optimal bagi kelangsungan hidup manusia di suatu wilayah. Kualitas lingkungan itu dicirikan antara lain dari suasana yang membuat orang betah/kerasan tinggal ditempatnya sendiri. Berbagai keperluan hidup terpenuhi dari kebutuhan dasar/fisik seperti makan minum, perumahan sampai kebutuhan rohani/spiritual seperti pendidikan, rasa aman, ibadah dan sebagainya.
Kualitas lingkungan hidup dibedakan berdasarkan biofisik, sosial ekonomi, dan budaya yaitu:
Pengertian tentang mutu lingkungan sangatlah penting, karena merupakan dasar dan pedoman untuk mencapai tujuan pengelolaan lingkungan. Perbincangan tentang lingkungan pada dasarnya adalah perbincangan tentang mutu lingkungan. Namun dalam perbincangan itu apa yang dimaksud dengan mutu lingkungan tidak jelas. Mutu lingkungan hanyalah dikaitkan dengan masalah lingkungan misalnya pencemaran, erosi, dan banjir. Apa yang dimaksud dengan kualitas lingkungan?
Secara sederhana kualitas lingkungan hidup diartikan sebagai keadaan lingkungan yang dapat memberikan daya dukung yang optimal bagi kelangsungan hidup manusia di suatu wilayah. Kualitas lingkungan itu dicirikan antara lain dari suasana yang membuat orang betah/kerasan tinggal ditempatnya sendiri. Berbagai keperluan hidup terpenuhi dari kebutuhan dasar/fisik seperti makan minum, perumahan sampai kebutuhan rohani/spiritual seperti pendidikan, rasa aman, ibadah dan sebagainya.
Kualitas lingkungan hidup dibedakan berdasarkan biofisik, sosial ekonomi, dan budaya yaitu:
a.
Lingkungan biofisik adalah lingkungan yang terdiri dari komponen biotik dan
abiotik yang berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Komponen
biotik merupakan makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan manusia, sedangkan
komponen abiotik terdiri dari benda-benda mati seperti tanah, air, udara,
cahaya matahari. Kualitas lingkungan biofisik dikatakan baik jika interaksi
antar komponen berlangsung seimbang.
b.
Lingkungan sosial ekonomi, adalah lingkungan manusia dalam hubungan dengan
sesamanya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Standar kualitas lingkungan sosial
ekonomi dikatakan baik jika kehidupan manusia cukup sandang, pangan, papan,
pendidikan dan kebutuhan lainnya.
c.
Lingkungan budaya adalah segala kondisi, baik berupa materi (benda) maupun
nonmateri yang dihasilkan oleh manusia melalui aktifitas dan kreatifitasnya.
Lingkungan budaya dapat berupa bangunan, peralatan, pakaian, senjata. Dan juga
termasuk non materi seperti tata nilai, norma, adat istiadat, kesenian, sistem
politik dan sebagainya. Standar kualitas lingkungan diartikan baik jika di
lingkungan tersebut dapat memberikan rasa aman, sejahtera bagi semua anggota
masyarakatnya dalam menjalankan dan mengembangkan sistem budayanya.Keterbatasan
Ekologis Dalam Pembangunan dan Upaya Pelestariannya
Pengertian
Ekologi Orang yang pertama kali memperkenalkan
istilah ekologi adalah Earns Haeckel (1834 – 1919) pada tahun 1860. Istilah ini
berasal dari bahasa Yunani, yaitu “oikos” yang berarti rumah dan “logos” yang
berarti ilmu. Secara harfiah ekologi adalah ilmu tentang mahkluk hidup dalam
rumahnya, atau dapat diartikan juga sebagai ilmu tentang rumah tangga mahkluk hidup.Menurut
Miller (1975), ekologi adalah
ilmu mengenai hubungan timbal balik antara organisme dan sesamanya serta dengan
lingkungan tempat tinggalnya.Menurut Odum (1971) ekologi adalah suatu studi
yang mempelajari struktur dan fungsi ekosistem. Struktur di sini menunjukan
suatu keadaan atau susunan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu.
Keadaan itu termasuk kepadatan/kerapatan, biomas, penyebaran potensi
unsur-unsur hara (materi), energi, faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang
mencirikan keadaan sistem tersebut yang kadang-kadang mengalami perubahan.
Sedangkan fungsinya menggambarkan peran setiap komponen yang ada dalam sistem
ekologi atau ekosistem. Jadi pokok utama ekologi adalah mencari pengertian bagaimana fungsi organisme di alam.Ekologi
berkaitan dengan berbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan kehidupan
(peradaban) manusia, seorang yang belajar ekologi sebenarnya bertanya tentang
berbagai hal berikut :
a. Bagaimana alam bekerja?
b.
Bagaimana suatu spesies beradaptasi dalam habitatnya?
c.
Apa yang mereka perlukan dari habitatnya itu untuk dapat dimanfaatkan guna
melangsungkan kehidupan?
d.
Bagaimana mereka mencukupi kebutuhannya akan unsur hara (materi) dan energi ?
e. Bagaimana mereka berinteraksi dengan
spesies lainnya?
f.
Bagaimana individu-individu dalam spesies itu diatur dan berfungsi sebagai
populasi, bagaimana keindahan ekosistem tercipta?
Komponen-komponen
yang ada di dalam lingkungan hidup merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan dan membentuk suatu sistem kehidupan yang disebut ekosistem. Suatu
ekosistem akan menjamin keberlangsungan kehidupan apabila lingkungan itu dapat
mencukupi kebutuhan minimum dari kebutuhan organisme.
c. Kesadaran Lingkungan
Melindungi lingkungan bukan hanya suatu komitmen untuk
generasi yang akan datang, tetapi ini juga merupakan kebutuhan komersil
perusahaan guna mengembangkan dan memenuhi kewajiban sah mereka.Dalam diskusi
tentang kesadaran lingkungan ini, suatu perusahaan yang memiliki catatan
lingkungan yang buruk, mereka hanya dapat merusak reputasi mereka.
Perusahaan tersebut harus memenuhi kewajiban sah dan moral
mereka. Hal ini dilakukan dengan cara:
·
Mengatur dan menekankan standar
pengontrolan dan pengolahan sampah;
·
Memastikan oli dan zat kimia disimpan di
area yang telah dibendungi;
·
Mengatur dan menekankan prosedur
pengangkutan untuk bahan-bahan berasun dan kimia;
·
Membangun prosedur kerja aman dan
penanganan untuk produk yang berpotensi menyebabkan polusi ; dan
·
Memenuhi perundang-undangan dan ijin
khusus.
Kita
dapat sangat merusak lingkungan dengan tidak mengendalikan polusi tersebut dan
dengan tidak mengikuti standar dan prosedur.Untuk mengenali bagaimana kita
dapat membantu meningkatkan dan mengendalikan kerusakan lingkungan, kita akan
mendiskusikan tentang:
·
Jenis polusi dan akkibatnya terhadap
lingkungan;
·
Langkah dasar guna melindungi lingkungan
area kerja kita; dan
Peraturan
dasar guna membantu mencegah bahan pengotor dari pencemaran lingkungan.
·
meningkatkan penanganan material;
·
meningkatkan pengendalian penyimpanan; dan
·
melakukan pelatihan tambahan.
Jenis-jenis polusi
Ada
tujuh kategori polusi umum. Ketujuh kategori tersebut, adalah:
·
bising, seperti suara yang tidak
diinginkan di sekitar area kerja;
·
sampah, seperti tiap bahan
bekas, merupakan zat-zat yang perlu dibuang;
·
polusi tanah, seperti tiap tumpahan
atau kontaminasi tanah di area kerja;
·
polusi air, yang disebabkan oleh
tindakan membiarkan racun, zat berbahaya atau pengotor masuk ke air atau air
tanah yang terkontrol:
·
polusi udara, seperti debu, gas/asap
atau penyemprotan di dalam area kerja;
·
gangguan, yang bisa berupa
tindakan atau kelalaian yang menggangu kenyamanan atau kualitas kehidupan; dan
·
getaran, yang disebabkan oleh
penggunaan tempat dan peralatan dan bisa merusak struktur, bangunan atau
formasi alam..
Kita
juga dapat mengalami pengaruh yang sangat kuat terhadap lingkungan area kerja.
Perusahaan dapat merancang bangunan, strategi dan prosedur guna mengendalikan
polusi tetapi jika kita tidak mengikuti proses dan prosedur yang berlaku, maka
kerusakan lingkungan yang parah dapat terjadi.
LANGKAH-LANGKAH MELINDUNGI LINGKUNGAN
Ada
beberapa cara kita dapat mengendalikan polusi.Pencegahan polusi mensyaratkan
kita untuk mengurangi sampah-sampah yang dihasilkan dari tepat kerja. Metode
pencegahan tersebut meliputi:
·
Pengurangan sumber – contohnya,
mengurangi penggunaan cairan pelarut, memperpanjang jarak waktu pemeriksaan
dll.;
·
Daur ulang– penggunaan kembali
produk, seperti oli mesin truk solar, dapat digunakan di dalam stasiun pembakit
listrika;
·
perbaikan – seperti memisahkan
bahan logam berat dari tempat pembuangan chrome plating bath;
·
pembuangan – menyimpan dan membuang
zat kimia dan bahan-bahan berbahaya dengan benar.
Mari
kita lihat tiap jenis polusi dan memperbaharui cara kita mencegah polusi.
POLUSI SUARA
Polusi suara terjadi dari peralatan dan perkakas yang kita
gunakan untuk melakukan pekerjaan kita.
Cara-cara
dasar untuk mengurangi polusi suara yaitu meliputi:
·
memastikan peredam suara pada peralatan
bergerak dirawat dan masih berfungsi dengan baik;
·
menggerinda atau memalu peralatan jauh
dari kantor;
·
merencanakan atau menjadwalkan pekerjaan
Anda setelah bekerja;
·
membuat penghalang bunyi, seperti plywood hoardings
or earth bunding;
·
mengganti peralatan dengan yang lebih
tenang; dan
·
Sizing the equipment and machinery for the
job.
Jangan
menggunakan peralatan yang rusak dan ingat untuk memberitahukan di
sekitar Anda tentang pekerjaan yang dilakukan.
SAMPAH
Pengurangan sumber, metode daur ulang dan pembuanganan
dapat dilakukan dalam pengaturan sampah.Pengurangan sampah dari sumbernya harus
menjadi prioritas utama karena hal tersebut merupakan salah satu cara yang
paling efektif guna menangani resiko lingkungan.Ada dua metode umum pengurangan
sumber:
·
Pergantian produk; dan
·
Pergantian proses.
Pergantian produk adalah ketika
kita memilih produk atau perlalatan yang memiliki potensi pencemaran rendah.Pergantian
produk dapat berupa:
·
Pembuatan suatu produk guna mengurangi
dampak lingkungan; dan
·
Mengingkatkan umur produk dengan, contoh,
memperpanjang frekuensi antara pergantian oli.
Pergantian proses adalah dimana kita
mengganti atau meningkatkan cara kita bekerja.Pergantian proses bisa berupa:
·
Pergantian zat kimia dengan bahankurang
beracun;
·
Meningkatkan kondisi pengoperasian;
·
Mengganti perawatan peralatan;
·
Meningkatan pengoperasian dan pelaksanaan
perawatan;
·
Mengikatkan pelaksanaan pengolahan;
·
meningkatkan penanganan material;
·
meningkatkan pengendalian penyimpanan; dan
·
melakukan pelatihan tambahan.
Daur Ulang
Agar pendaurulangan menjadi cara efektif untuk mengurangi
polusi pada sumbernya, perlu dipertimbangkan pada saat pembuatan atau
pembelian. Kita harus mengetahui semua cara yang mungkin kita bisa
tingkatkan dalam penggunaan material dan peralatan di area kerja kita. Pengawas
atau manager Anda harus diberitahukan tentang tiap ide yang membangun.Kita ikut
seta dalam program daur ulang dengan memastikan bahan sampa apasaja disimpan di
dalam area pembuangan yang telah tepat dan dirancang.
POLUSI TANAH
Kebiasaan kerja kita dan pelaksanaan pengoperasian memiliki
dampak yang tinggi di dalam area kerja dan disekitar area tersebut.Apakah kita
memiliki kebiasaan kerja berikut ini:
·
memperbaiki kendaraan dan peralatan di
lapangan dan menumpahkan oli dan sampah ke tanah;
·
menyimpan atau menyalurkan oli dari drum
di area yang tidak dibendung dengan benar atau kurang ditangguli;
·
pembuangan saringan oli bekas dan lap yang
telah terkontaminasi dengan membuangnya kedalam tempat sampah atau di tanah;
·
pelumasan atau pembersihan kendaraan atau
peralatan di dalam suatu area tanpa tempat pengontrol aliran air bekas
pencucian;
·
tempat sampah yang telah penuh sekali dan
membiarkan materal tumpah ke tanah;
·
pengoperasian peralatan dengan pengaman
muatan yang kuranf atau muatan tidak tertutup,
·
berkendaraan di jalan yang tidak untuk
dilalui; atau
mebersihkan
vegetasi dari area kerja tanpa ijin atau tanpa mempertimbangkan
rehabilitasi.Akibat tidak mengembangkan kebiasaan lingkungan yang baik guna
mengontrol pencemaran tanah bisa meliputi:
·
air tanah tercemar;
·
perubahan tetap disekitar area seperti
angina dan hujan mengikis area yang bersih;
·
kehilangan material;
·
personel cidera; dan
·
biaya pelaksanaan meningkat.
POLUSI AIR
Kita
semua perlu melindungi sumber air alami, seperti sungai, anak sungai dan
cadangan air bawah tanah, dari pengasinan, erosi atau pencemaran.Beberapa cara
zat beracun, bebahaya atau pencemar dapat memasuki sumber air, yaitu:
·
tumpahan dari area pencucian;
·
saluran dari beton yang basah;
·
washing out concrete or grout from mixers;
·
bocoran dari fasilitas penyimpanan oli;
·
kerusakan pada pipa oli bawah tanah;
·
tumpahan bahan baker dan zat kimia dari
pengangkutan atau penyimpaan; dan
·
fasilitas pencucian portable yang tidak
terhubungan dengan system pembuangan yang terkontrol.
Selalu
waspada terhadap kemungkinan adanya tumpahan dari pekerjaann yang sedang Anda
lakukan.
POLUSI UDARA
Polusi
udara dalam bentuk debu , gas, asap, uap atau kabut, akan terbang dalam jarak
tertentu oleh angin kuat.Beberapa dampak polusi udara yang memungkinkan adalah:
·
masalah pernapasan jangka pendek dan panjang;
·
kontaminasi hasil panen yang dapat
memasuki rantai makanan;
·
asap dan embun yang dapat menutupi sinar
matahari; dan
·
uap dan gas asam tertentu yang dapat
menyerang dan merusak bangunan.
Beberapa
cara mencegah polusi udara, yaitu:
·
mentaati peraturan yang Anda harus ikuti
ketika membakar sampah. Bahan tertentu hanya boleh dibakar dibawah
kondisi tertentu. Beberapa pengoperasian mensyaratkan ijin untuk membakar
sampah sementara lainnya perlu membawa sampah mudah terbakar ke area pusat
pembuangan di luar area kerja.
·
Jika perlu membasahi jalanan dan dinding
bekerja guan mengurangi kecelakaan karena debu yang meningkat.
·
Peralatan produksi, seperti penghilang
asap dan pengumpul debu, harus dirawat dan performanya harus dimonitor
GETARAN
Ketika
menggunakan peralatan bergetar dan peralatan beratm Anda bisa dengan mudah
menciderai diri Anda sendiri atau merusak lingkungan kerja.Getaran dari
peralatan berat dapat merusak bangunan dan struktur atau menyebabkkan tanah
alami longsor.Anda harus selalu melakukan analisa bahaya sebelum bekerja
mendekati bangunan, struktur, tanah tidak stabil, mendekati sisi jurang atau
dekat overhanging earth formations.Peraturan dasar untuk melindungi
lingkungan Tiap lokasi dan tempat kerja memiliki peraturan dan
prosedur khusus guna mengendalikan dampak negative terhadap lingkungan.Ada,
bagaimananpun, beberapa peraturan sederhana yang, jika diberlakukan, akan
membantu mengurangi resiko pencemaran. Beberapa peraturan dasar untuk
melindungi lingkungan meliputi:
·
rencanakan pekerjaan Anda dan pikirkan
akibat yang mungkin terjadi dari tindakan Anda;
·
mengemudi hanya pada jalan yang telah
dibuat;
·
pastikan area kerja anda tetap bersih,
sampah pada tempatnya, letakkan sampah logam di area yang telah dibuat dan
gunakan kembali bahan jika memungkinkan;
·
Gunakan penampung oli dan sara pembuangan
yang disahkan ketikan melakuakn perawatan di lapangan; dan
·
Jangan membakar sampah;
·
Jangan mengosongkan oli atau zat
kimia di area yang tidak terbendung atau ditampung; dan
·
Jangan membersihkan vegetasi tanpa
permit yang tetap.
Ingat,
jika Anda merasa ragu akan apa yang harus Anda kerjakan, mohon bertanya pada
pengawas Anda atau petugas lingkungan.
MANFAAT PENCEGAHAN POLUSI
Menyingkirkan
pencemaran lingkungan memberikan sejumlah manfaat,Dengan mengikuti peraturan
sederhana tersebut, kita bisa mendapat keuntungan dari melindungi lingkungan
dengan:
·
Mencegah cidera dan kerusakan kesehatan
jangaka panjang;
·
Meningkatkan moral dan keikutsertaan;
·
Memperluas gambaran kita;
·
Mengurangi biaya operasional;
·
Mengurangi resiko kejahatan dan civil
liability; dan
·
Melindungi kesehatan masyarakat dan
lingkungan.
Dengan
menyumbagkan dan ikut serta dalam mengolah dampak lingkungan, kita semua
membagi manfaatnya.
d.
Hubungan lingkungan dengan pembangunan
Pembangunan
dan lingkungan mempunyai hubungan yang erat saling terkait dan saling
mempengaruhi satu sama lain. Pembangunan dalam hal ini berupa kegiatan usaha
maupun kegiatan untuk hajat hidup orang banyak, membutuhkan faktor lingkungan
baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial sebagai unsur produksi baik
secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan alam menjadi pemasok
sumberdaya alam yang akan diproses lebih lanjut guna memenuhi kebutuhan
manusia, sedangkan lingkungan sosial menyediakan sumberdaya manusia sebagai
pelaku pembangunan. Sebaliknya lingkungan membutuhkan pembangunan untuk bisa
memberikan nilai guna atau manfaat yang dapat diukur secara ekonomi. Demikian
pula lingkungan sosial juga membutuhkan pembangunan guna mendapatkan manfaat
untuk kehidupan yang lebih baik. Kegiatan pembangunan yang menghasilkan
berbagai produk baik barang dan jasa telah memberikan manfaat bagi
kesejahteraan, kemudahan, dan kenyamanan bagi kehidupan manusia diberbagai
bidang. Namun demikian, dalam kaitan dengan lingkungan alam, ancaman datang
dari dua sumber yakni polusi dan deplesi sumberdaya alam. Polusi berkaitan
dengan kontaminasi lingkungan oleh industri, sedangkan deplesi sumberdaya alam
bersumber dari penggunaan sumber sumber yang terbatas jumlahnya.
Pertumbuhan
pembangunan di satu sisi akan me
mberikan
kontribusi positif terhadap taraf hidup
masyarakat. Namun di sisi lain akan berakibat menurunnya fungsi lingkungan.
Alih fungsi lahan untuk pembangunan secara langsung akan mengurangi luas lahan
hijau, baik lahan pertanian maupun kawasan hutan yang merupakan penghasil
oksigen. Sementara meningkatnya pemakaian bahan bakar fosil sebagai sumber
energi justru menyumbang gas karbon yang akhirnya berdampak pada perubahan
iklim yang terjadi karena efek rumah kaca. Kontradiksi antara kepentingan
pembangunan dan kepentingan pelestarian fungsi lingkungan ini memerlukan upaya
dan langkah nyata agar keduanya dapat dilakukan secara seimbang dan harmonis,
sesuai amanat pembangunan berkelanjutan yakni pembangunan dengan memperhatikan
tiga pilar utama yakni ekonomi, lingkungan, dan sosial.
Pertimbangan
Proyek Pembangunan
Kerugian-kerugian
dan perubahan-perbahan terhadap lingkungan perlu diperhitungkan, dengan
keuntungan yang diperkirakan akan diperoleh dari suatu proyek pembangunan.
Itulah sebabnya dala setiap usaha pembangunan, ongkos-ongkos sosial untuk
menjaga kelestarian lingkungan perlu diperhitungkan, sedapat mungkin tidak
memberatkan kepentingan umum masyarakat sebagai konsumen hasil pembangunan
tersebut.
Beberapa hal
yang dapat dipertimbangkan dalam mengambil keputusan-keputusan demikian, antara
lain adalah kualitas dan kuantitas sumber kekayaan alam yang diketahui dan
diperlukan; akibat-akibat dari pengambilan sumber kekayaan alam termasuk
kekayaan hayati dan habisnya deposito kekayaan alam tersebut. Bagaiaman cara
pengelolaannya apakah secara traditional atau memakai teknologi modern,
termasuk pembiayaannya dan pengaruh proyek pada lingkungan terhadap memburuknya
lingkungan serta kemungkinan menghentikan perusakan lingkungan dan menghitung
biaya-biaya serta alternatif lainnya.
Hal-hal
tersebut di atas hanya merupakan sebagian dari daftar persoalan, atau
pertanyaan yang harus dipertimbangkan bertalian dengan setiap proyek
pembangunan. Juga sekedar menggambarkan masalah lingkungan yang konkret yang
harus dijawab. Setelah ditemukan jawaban yang pasti atas pertanyaan-pertanyaan
tadi, maka disusun pedoman-pedoman kerja yang jelas bagi pelbagai kegiatan
pebangunan, baik berupa industri atau bidang lain yang memperhatikan faktor
perlindungan lingkungan hidup manusia.
Penilaian
Peringkat Kinerja
Sebagai
bentuk penilaian peringkat kinerja dalam pengendalian pencemaran lingkungan
hidup, pengendalian perusakan lingkungan hidup, dan pengelolaan limbah bahan
berbahaya dan beracun, pada Pasal 9 ayat (1) Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 06 tahun 2013 diberikan penilaian sebagai berikut:
a. Hitam, diberikan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang
sengaja melakukan perbuatan atau melakukan kelalaian yang mengakibatkan
pencemaran atau kerusakan lingkungan serta pelanggaran terhadap peraturan
perundang-undangan atau tidak melaksanakan sanksi administrasi.
b. Merah, diberikan kepada penanggung jawab usaha atau kegiatan yang upaya
pengelolaan lingkungan hidup dilakukannya tidak sesuai dengan persyaratan
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.
c. Biru, diberikan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang telah
melakukan upaya pengelolaan lingkungan sesuai dengan persyaratan Sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan.
d. Hijau, diberikan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang telah
melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dalam peraturan
(beyond compliance) melalui pelaksanaan sistem manajemen lingkungan,
pemanfaatan sumberdaya secara efisien dan melakukan upaya pemberdayaan
masyarakat dengan baik.
e. Emas, diberikan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan .yang telah
secara konsisten menunjukkan keunggulan lingkungan (environmental excellency) dalam proses produksi atau jasa,
melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab terhadap masyarakat.
e. pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses
pembangunan
Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam
menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan
yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana
sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun sayang,
seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan
masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh
manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup.
Beberapa
bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:
a.
Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak
adanya kawasan industri.
b.
Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air
dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
c. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.
Beberapa
ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak
pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
b. Perburuan liar.
c. Merusak hutan bakau.
d. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman
e. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
f. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
g. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
Upaya
Pelestarian Lingkungan Hidup dalam Pembangunan Berkelanjutan
Melestarikan
lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan
hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung
jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus
melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai
dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan
sangat besar
manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita
kelak.Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi
rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan
menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai
pembangunan berwawasan lingkungan.Pembangunan berwawasan lingkungan adalah
usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor
lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan
Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT
Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting,
yaitu
a. Gagasan
kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.
b. Gagasan
keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan
baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Adapun ciri-ciri Pembangunan
Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:
a. Menjamin pemerataan dan keadilan.
b. Menghargai keanekaragaman hayati.
c. Menggunakan pendekatan integratif.
d. Menggunakan pandangan jangka panjang.
Pada masa
reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi
berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional mempunyai tujuan di antaranya:
a. Menjamin
tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan.
b.
Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
c. Menjamin
keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
pengawasan.
1. Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap
kesejahteraan rakyatnya memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan
dan mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang
dilakukan pemerintah antara lain:
a. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang
mengatur tentang Tata Guna Tanah.
b. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
c. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun
1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
d. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan
Pengendalian Lingkungan, dengan tujuan pokoknya:
1) Menanggulangi kasus pencemaran.
2) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
3) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak
lingkungan (AMDAL).
e. Pemerintah mencanangkan gerakan
menanam sejuta pohon.
2. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat
Bersama Pemerintah
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus
memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di
sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing.Beberapa upaya yang dapat
dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup antara
lain:
A. Pelestarian Tanah (tanah datar, lahan
miring/perbukitan)
Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir
menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan
pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada
hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi.
Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah
pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan
terus berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang
tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan
kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang
semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya
miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju
aliran air hujan.
B. Pelestarian Udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena
setiap organisme bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara
terkandung beranekaragam gas, salah satunya oksigen. Udara yang kotor karena
debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan
ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu
diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap
bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara
tetap bersih dan sehat antara lain:
1) Menggalakkan penanaman pohon atau
pun tanaman hias di sekitar kita. Tanaman dapat menyerap gas-gas yang
membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses
fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga
produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga
mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.
2) Mengupayakan pengurangan emisi
atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran
mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan
penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah
satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan
bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong
asap pabrik.
3) Mengurangi atau bahkan
menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer Gas
freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan
di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon,
sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di
atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan
kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar
ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan
meningkatnya suhu udara. Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin
menipisnya lapisan ozon di atmosfer.
C. Pelestarian hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak
dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan
hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah
satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan
penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan
bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan
lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air.Upaya yang dapat dilakukan untuk
melestarikan hutan:
1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang
pohon.
4) Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan
penebangan hutan.
5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang
melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
D. Pelestarian laut dan pantai
Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya
alam potensial. Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah
manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau,
merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai.
Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya
hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran
ombak.Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
1) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali
tanaman bakau di areal sekitar pantai.
2) Melarang pengambilan batu karang yang ada di
sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan
tanaman laut.
3) Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia
lainnya dalam mencari ikan.
4) Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari
ikan.
E. Pelestarian flora dan fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem
ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya.
Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan
gangguan dalam kehidupan. Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna
merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya
yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya
adalah:
1) Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
2) Melarang kegiatan perburuan liar.
3) Menggalakkan kegiatan
penghijauan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Negara Indonesia
merupakan negara yang besar dan beraneka ragam etnis serta budaya.Kemajuan
negara sesungguhnya tergantung kepada tingkat pendidikan di Negara tersebut,
kualitas serta mutu pendidikan yang tingi dapat menjadi jaminan untuk kemajuan
dan kesejahteraan negara. Di tengah pertambahan jumlah penduduk yang semakin
tidak terkontrol membuat peningkatan kualitas di dunia pendidikan merupakan
pilihan yang harus dikedepankan. Perombakan sistem ketransmigrasian juga akan
mendukung pemerataan penduduk.Jadi, peningkatan kualitas Pendidikan dan
keefektifan pola transmigrasi dapat memperbaiki kuterpurukan dalam mengurus
kepadatan penduduk yang semakin hari kian membludak.Oleh karena pertumbuhan
penduduk dipengaruhi Tingkat pendidikan, Penyakit yang Berkaitan
dengan Lingkungan Hidup, Kelaparan,Kemiskinan dan Keterbelakangan .Maka
kita harus bisa memperbaiki semua masalah itu,dan mulai mencari jalan keluar
yang terbaik agar semua permasalahan dinegara kita bia terselesaikan.Dan
masyarakatnya pun bisa hidup dengan sejahtera,karena tidak dipungkiri bahwa
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan Sumber Daya Alam.Jadi tidak masuk
akal kalau masyarakatnya kebanyakan hidup dibawah garis kemiskinan
peningkatan usaha pembangunan maka akan
terjadi pula peningkatan penggunaan sumberdaya untuk menyokong pembangunan dan
timbulnya permasalahan – permasalahan dan lingkungan hidup manusia. Dalam
pembangunan, sumberdaya alam merupakan komponen yang penting dimana sumber daya
alam memberikan kebutuhan azasi bagi kehidupan. Dalam pembangunan sumber alam tadi,
hendaknya keseimbangan ekosistem tetap terpelihara. Seringkali karena
meningkatnya kebutuhan akan hasil proyek pembangunan, keseimbangan ini bisa
terganggu, yang kadang – kadang bisa membahayakan kehidupan umat manusia.
Proses pembangunan mempunyai akibat – akibat yang lebih luas terhadap
lingkungan hidup manusia, baik akibat langsung maupun akibat sampiingan seperti
pengurangan sumber kekayaan alam secara kuantitatif dan kualitatif, pencemaran
biologis, pencemaran kimiawi, gangguan fisik dan gangguan sosial – budaya.Oleh
karena itu,kita harus bisa mengelola proses pembangunan dengan sebaik-baiknya
,jangan sampai mengakibatkan pencemaran.Dan bisa membahayakan kelangsungan
hidup manusia nantinya.
B.
SARAN
Untuk penyempurnaan pembuatan
makalah kedepannya, saya mengharapkan adanya saran dari semua
pihak baik dosen maupun seluruh mahasiswa yang membaca makalah ini terhadap
kekurangan yang terdapat pada makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA