Selasa, 18 Oktober 2016

tugas ekonomi teknik2 cash flow


Tugas 2 cash flow
MAKALAH EKONOMI TEKNIK
“TUGAS SOFTSKILL KEDUA-CASH FLOW”





Di Susun oleh:
NAMA: Arif irawan
NPM : 11414588
KELAS : 3IB06


UNIVERSITAS GUNADARMA
2016

 BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Cash flow dibagi menjadi menjadi dua suku kata, yaitu cash yang artinya uang dan flow yang artinya aliran. Jadi cash flow adalah aliran uang. Berarti cash flow itu aliran uang yang masuk dalam perusahaan dan aliran uang yang keluar dalam suatu perusahaan serta berapa saldo setiap periodenya. Hal yang harus diperhatikan dalam cash flow adalah memahami fungsi yang dimiliki suatu perusahaan itu, kapan perusahaan menyimpan uangnya dan kapan perusahaan menginvestasikan uangnya untuk menghasilkan keuntungan besar. Sebagai contoh, pada periode awal nominal uang kita sebesar Rp. 100.000,-. Akan tetapi pada periode kedua dan seterusnya nominal uang kita belum tentu sebesar Rp. 100.000,-. Mungkin nominal uang kita naik atau turun seiring bertambahnya waktu. Oleh karena itu cash flow memberikan gambaran nilai uang Rp. 100.000,- pada periode dan seterusnya, waktu. Cashflow terjadi apabila ada perpindahan uang tunai dari satu pihak ke pihak lain baik cash- in maupun cash-out. Cash-in, umumnya berasal dari penjualan produk atau manfaat terukur (benefit). Cash-out, merupakan kumulatif dari biaya-biaya (cost) yang dikeluarkan. Cashflow senantiasa terjadi pada akhir periode bunga.

2. Tujuan mempelajari aliran uang (cash flow)

 adalah untuk melihat aliran uang yang terjadi pada berbagai waktu. Maksudnya uang pada waktu / periode mempunyai nilai yang berbeda.
Benefit / manfaat. Cashflow dapat disajikan dalam ilustrasi grafis pada garis skala waktu yang disebut Diagram Cash flow. Cash Flow – Universitas Gunadarma 2ü Maintenance cost; ü Operational cost; ü Initial cost (investasi);

BAB II PEMBAHASAN MATERI

A. Pengertian aliran uang (Cash Flow)

 Cash flow (aliran uang) merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran uang yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran uang keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode. Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana / uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu : a) Likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal. b) Anti inflasi, yaitu dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat. c) Capital growth, yaitu dana yang diperuntukkan untuk penambahan / perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang. Komponen utama aliran uang (cash flow) yaitu : Aliran uang akhir (Terminal Cash Flow) Merupakan aliran uang yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek. Cash Flow – Universitas Gunadarma 3} Aliran uang operasional (Operational Cash Flow) Merupakan aliran uang yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran uang operasional merupakan aliran uang masuk (cash in flow) dan aliran uang keluar (cash out flow). } Aliran uang awal (Initial Cash Flow) Merupakan aliran uang yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran uang awal dapat dikatakan aliran uang keluar (cash out flow). }
1.    5. Cash flow mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan lain: o Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam cash flow hanya yang bersifat tunai. o Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel. o Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus uang masuk dan keluar yang seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan terfokus pada budget uang misalnya; kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya customer dalam memenuhi kewajibanya. B. Penyusunan Cash Flow Ada empat langkah dalam penyusunan cash flow, yaitu : 1) Menentukan minimum uang. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran. 2) Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi defisit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga. 3) Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final. Cara lain dalam penyusunan cash flow adalah: I. Membuat garis horizontal menunjukkan skala waktu II. Membuat tanda panah keatas jika menyatakan penerimaan atau inflow (+).
Membuat tanda panah keatas jika menyatakan pengeluaran atau outflow (-). IV. Cash flow dapat dilihat dari pihak siapa saja, karena masuk pada peminjam = keluar bagi pemberi. P (Present) adalah nilai uang pada saat dimulai proyek (pada saat sekarang) yaitu pembayaran yang hanya berlangsung hanya sekali pada tahun ke-0. F (Future) adalah pembayaran pada saat periode yang akan dating yaitu pembayaran yang akan datang yaitu pembayaran yang hanya berlangsung sekali pada tahun ke –n (sembarang).

A (Annual) adalah pembayaran seri (tabungan) yaitu pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun dalam jumlah yang sama besar dilakukan tahun pertama hingga tahun ke –n sebesar A. Gradien naik adalah pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun naik yang sama secara seragam. Gradien turun pembayaran yang terjadi berkali-kali tiap tahun naik yang menurun secara seragam.


BAB III

CONTOH KASUS

1. Contoh Seorang Teknisi elektronika menginginkan uang 4 tahun mendatang sebesar Rp30.000.000 guna membangun usaha servicenya agar dapat menambah omset. Berapa uang yang harus disetor ke bank, jika diketahui rate of interest sebesar 15% per tahun?

Diketahui: F=30.000.000 I=15% per tahun
                   N=4 tahun Ditanyakan: uang yang harus distor –>
 P?
 Jawab: Langkah pertama –> membuat grafik cash flow! Langkah kedua –> mencari faktor pengali bunga Langkah ketiga –> lakukan perhitungan Faktor pengali sebesar = 0.5718 , sehingga uang yang harus disetor oleh teknisi tersebut sebesar: P = F (P/F,i,n) P = 30.000.000 (0.5718) P = Rp17.154.000 3.2 Contoh Berdasarkan hasil penelitian yang digunakan untuuk membangun industri pengolahan pertanian, diketahui: Dana investasi Rp 35,000,000,- (dialokasikan selama 2 tahun) Tahun persiapan Rp 20,000,000,- Tahun pertama Rp 15,000,000,- Kegiatan pabrik dimulai setelah tahun kedua dari pengembangan kontruksi Jumlah biaya operasi dan pemeliharaan berdasarkan rekapitulasi dari berbagai biaya pada tahun kedua sebesar Rp 5,000,000,- /tahun dan untuk tahun-tahun berikutnya seperti pada tabel

2.      Perkiraan beefit harus diperhitungkan dengan menggunakan berbagai variabel (perkembangan proyeksi sejenis dimasa yangakan datang, perubahan teknologi, perubahan konsumen). Karena dapat catatan untuk memperhatikan cash flow-nya maka dihitung mengunakan cash flow diagram. Cash Flow – Universitas Gunadarma 8· Perkiraan cash in flow dan cash out flow yang menyangkut proyeksi harus mendapat perhatian. ·Benefit dari kegiatan industri ini adalah jumlah produksi dari pengolahan hasil-hasil pertanian, Kegiatan produksi dimulai pada tahun kedua dengan jumlah penghasilan Rp 10,000,000,- sedangkan pada tahun-tahun berikutnya seperti pada tabel 1, Berdasarkan data diatas, apakah rencana pembukaan industri yang mengolah hasil pertanian tersebut layak untuk dikembangkan bila dilihat dari segi NPV denga diskon factor sebesar 18%? Jawab: Untuk menghitung nialai NPV proyek tersebut digunakan rumus sebagai berikut: NPV= I (1+i)-n NPV= 11.115.000 Nilai NPV adalah 11.115.000 dengan nilai NPV ini adalah lebih dari satu, maka gagasan usaha proyek tersebut layak untuk diusahaka Catatan:
3.     Perhitungan juga dapat dilihat mengunakan perhitungan dalam tabel berikut: Tabel 1. Persiapan Perhitungan NPV Thn Investasi * Biaya Operasi * Total coast * Benefit * Net benefit * D,F * 18% Present value * 0 20.000 - 20.000 - -20.000 1,0000 -20.000 1 15.500 - 15.500 - -15.500 0,8475 -12.713 2 - 5.000 5.000 10.000 5.000 0,7182 3.591 3 - 6.000 6.000 12.000 6.000 0,6086 3.652 4 - 6.000 6.000 14.000 8.000 0,5158 4.126 5 - 7.000 7.000 17.000 10.000 0,4371 4.371 6 - 7.000 7.000 21.000 14.000 0,3704 5.186 7 - 8.000 8.000 25.000 17.000 0,3139 5.336 8 - 9.000 9.000 30.000 21.000 0,2660 5.586 9 - 10.000 10.000 36.000 26.000 0,2255 5.863 10 - 11.000 11.000 43.000 32.000 0,1911 6.115 NPV 11.115,73 *(dalam Rp,000,-) Nilai NPV adalah 11.115,73 Nilai NPV > 1, maka gagasan usaha proyek tersebut layak untuk diusahakan. Cash Flow – Universitas Gunadarma 9
4.    11. Maka nilai P bisa dihitung dengan mengunakan rumus pada tabel bunga, sebagai berikut: P = – 2.000 + (-15.000(P/F.i.n)) + (-5000(P/F.i.n)) + (-6000(P/A.i.n)) (P/F.i.n) + (-7000(P/A.i.n)) (P/F.i.n) + (-8000(P/F.i.n)) + (-9000(P/F.i.n)) + (-10000(P/F.i.n)) + (-11000(P/F.i.n)) Maka dari tabel didapatkan nilai pengeluaranya adalah sebagai berikut: P = -58.015.03 Perhitungan NVP dari cash in flow adalah sebagai berikut: Dari cash in flow tersebut dapat kita hitung present value proyek tersebut dengan rumus sebagai berikut: P = 10.000 (P/F.i.n)) + (12.000 (P/F.i.n)) + (14.000 (P/F.i.n)) + (17.000 (P/F.i.n)) + (21.000 ( (P/F.i.n)) + ( 25.000(P/F.i.n)) + (30.000 (P/F.i.n)) + (-36.000 (P/F.i.n)) + (-43.000 (P/F.i.n)) Maka dari tabel diapatkan nilai present value di atas adalah : P = 69.078.3 Maka NPV = 69.078.3-58.015.03 = 11.063,27 Dari perhitungan terdapat perbedaan dengan nilai yang dihitung menggunakan rumus bunga. Hal itu disebabkan pada tabel pengeluaran pada tahun ke-3 dan ke-4 tidak dijadikan nilai present terlebih dahulu melainkan langsung diperhitungkan, begitupun pada tahun ke-5 dan ke-6. Cash Flow – Universitas Gunadarma 10
5.    12. P = 10000 (P/F, i, 2) + 12000 (P/F, i, 3) + 14000 (P/F, i, 4) + 17000 (P/F, i, 5) + 21000 (P/F, i, 6) + 25000 (P/F, i, 7) + 30000 (P/F, i, 8) + 36000 (P/F, i, 9) + 43000 (P/F, i, 10) P = 10000 (0,7182) + 12000 (0,6086) + 14000 (0,5158) + 17000 (0,4371) + 21000 (0,3704) + 25000 (0,3139) + 30000 (0,2660) + 36000 (0,2255) + 43000 (0,1911) P= Rp. 69.078,3 Nilai P keseluruhan = Benefit – Total Cost = 69.078,3 – 57.965,03888 = 11.113,26112 Jadi, nilai P keseluruhan adalah Rp. 11.113.261,12,- Sehingga terbukti perhitungan pada cash flow diagram ± sama dengan NPV pada tabel. 3.3 Contoh Saya mendepositokan sebesar $3500 dengan bunga 9%. Berapa jumlah uang saya pada akhir tahun ke -7 serta buat diagram cash flownya ? Diketahui : P = $3500 i% =9% n = 5 tahun ditanya : F…? Cash flow diagram? Cash Flow – Universitas Gunadarma 11
6.    13. Jawab: Cash flow diagram: F….? Cara pertama dengan menggunakan notasi perhitungan standar: F = P (F/P ; i% ; n) F = $3500 (F/P ; 9% ; 7) F = P (1+i%)^n F = $3500 (1+9%)^7 F = $3500 (1+0,09)^7 F = $3500 (1,09)^7 F = $3500 (1,828) F = $6398 Cara kedua dengan menggunakan tabel suku bunga**: F = P (F/P ; i% ; n) F = $3500 (F/P ; 9% ; 7) F = $3500 (1,828**) F = $6398 3.4 Contoh Putri adalah pemegang polis asuransi beasiswa. Tiap bulan biayanya sebesar $100 selama 13 tahun. Berapa seharusnya uang yang putri terima jika bunganya sebesar 20% per tahun? Diketahui : A = $100 x 12 bulan = $1200 i% =20% Cash Flow – Universitas Gunadarma 12
7.    n = 13 tahun ditanya : F…? Cash flow diagram? Jawab: Cash flow diagram: F….? Cara pertama dengan menggunakan notasi perhitungan standar: F = A (F/A ; i% ; n) F = $1200 (F/A ; 20% ; 13) F = A [(1+i%)^n -1] / i% F = $1200 [(1+20%)^13 -1] / 20% F = $1200 [(1+0,20)^13 -1] / 0,20 F = $1200 [(1,20)^13 -1] / 0,20 F = $1200 [10,699 -1] / 0,20 F = $1200 [9,699] / 0,20 F = $11639,185 / 0,20 F = $58196 Cara kedua dengan menggunakan tabel suku bunga**: F = A (F/A ; i% ; n) F = $1200 (F/A ; 20% ; 13) F = $1200 (48,497**) F = $58196

                                     
                                     





BAB IV KESIMPULAN

 Ekonomi teknik adalah alat analisis untuk membantu pengambilan keputusan rencana investasi. Investasi merupakan pengeluaran uang untuk pengadaan benda modal bukan untuk konsumtif. CF (Cash Flow)/ aliran uang : 1. Aliran masuk (Cash-In) 2. Aliran keluar (Cash-Out) Cash flow biasanya digambarkan dalam bentuk tabel dan diagram. Positif (+) cash flow adalah penerimaan-penerimaan tunai yang terus bertambah. Negatif (-) cash flow adalah pembayaran – pembayaran tunai yang terus bertambah. Penerimaan-penerimaan itu dalam bentuk uang sewa, keuntungan-keuntungan atau dari hasil penjualan sebagian atau seluruh aset pada akhir usia kegunaannya. Pembayaran dalam bentuk hasil dari pengeluaran modal permulaan atau hasil dari penggantian sebagian instalasi. Cash flow senantiasa terjadi pada akhir periode bunga.


DAFTAR REFERENSI

Anonim. 2009. Cash Flow.
http://atterratotus.blogspot.com Anonim. 2011. Ekonomi Teknik.

http://perkuliahan-vi.blogspot.com Anonim. 2012. Contoh LaporanArus Kas. http://siakuntan.blogspot.com Farabi, Al. 2013. Analisis Ekonomi Dari Sebuah Usaha. http://alfarabii.blogspot.com




1. Saya mendepositokan sebesar $3500 dengan bunga 9%. Berapa jumlah uang saya pada akhir  bulan serta buat diagram cash flownya ?

Solusi:

Diketahui : P = $3500
i% =9%
n = 30tahun
ditanya : F…?
Cash flow diagram?

Jawab:


Cash flow diagram:


F….?

Cara pertama dengan menggunakan notasi perhitungan standar:

F = P (F/P ; i% ; n)
F = $3500 (F/P ; 9% ; 7)


F = P (1+i%)^n
F = $3500 (1+9%)^7
F = $3500 (1+0,09)^7
F = $3500 (1,09)^7
F = $3500 (1,828)
F = $6398



2. Putri adalah pemegang polis asuransi beasiswa. Tiap bulan biayanya sebesar $100 selama 30 hari. Berapa seharusnya uang yang putri terima jika bunganya sebesar 20% per tahun? 

Solusi :

Diketahui : A = $100 x 30 hari = $3000
i% =20%
n = 30 hari
ditanya : F…?
Cash flow diagram?

Jawab:

Cash flow diagram:





F….?

Cara pertama dengan menggunakan notasi perhitungan standar:

F = A (F/A ; i% ; n)
F = $3000 (F/A ; 30% 
F = $3000 [(1+20%)^13 -1] / 20% 
F = $3000 [(1+0,20)^13 -1] / 0,20
F = $3000 [(1,20)^13 -1] / 0,20
F = $3000 [10,699 -1] / 0,20
F = $3000 [9,699] / 0,20
F = $11639,185 / 0,20
F = $58196






Tugas 1 Ekonomi Tekhnik

Makalah Ekonomi Teknik 1


Disusun Oleh:          Nama : ARIF IRAWAN
NPM : 11414588
Kelas : 3IB06

TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA 
2016








 BAB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
 Kemajuan ilmu pengetahuan bahwa ilmu ekonomi sangat berguna dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Demikian ilmu pengatahuan menempatkan kedudukannya sejajar dengan ilmu lain. Peranan pemerintah dalam perekonomian negara di bagi menjadi 2, yaitu jangka panjang dan jangka pendek. Dimana pada jangka panjang pemerintah harus menghantarkan masyarakat kepada kemakmuran, kesejahteraan lahir dan batin, serta harus menghadapi masalah jangka panjang seperti masalah pertumbuhan ekonomi. Sedangkan dalam jangka pendek pemerintah di tuntut untuk selalu dapat membantu menciptakan iklim usaha yang kondusif mendukung semua pihak. Sedangkan dipihak lain masih harus menghadapi masalah-masalah ekonomi jangka pendek yang terkenal dengan istilah ‘tiga penyakit pokok ekonomi. Dan sesungguhnya keberhasilan pemerintah dalam jangka panjang tidak terlepas dari kemampuan menangani masalah-masalah ekonomi jangka pendek ini. Sistem Ekonomi sangat berpengaruh besar pada keberhasilan pemerintah dalam mencapai misi memakmurkan dan mensejahterakan perekonomian masyarakatnya. Bahkan tidak hanya pemerintah, pihak swasta pun menggunakan sistem ekonomi demi tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan baik untuk diri sendiri ataupun pihak-pihak lainnya. Dengan adanya keterkaitan ini maka masalah ekonomi dan sistem ekonomi dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi. Ekonomi teknik adalah penentuan faktor-faktor dan kriteria ekonomi yang digunakan ketika satu atau lebih alternatif dipertimbangkan untuk dipilih dalam menyelesaikan suatu masalah di bidang teknik. Bisa juga dikatakan bahwa ekonomi teknik adalah sekumpulan teknik matematika yang menyederhanakan perbandingan ekonomi dalam suatu kasus di bidang teknik. Ilmu ekonomi tidak pernah lepas dari ilmu teknik, terutama dalam perancangan dan penerapannya di masyarakat. Dalam hal tersebut, selalu ada beberapa alternatif dalam pelaksanaannya yang masing-masing alternatif memiliki keuntungan dan kerugian yang berbeda-beda jenis dan jumlahnya selalu memiliki criteria.

2. RUMUSAN MASALAH
 A . Apa saja ruang lingkup ekonomi teknik?
 B.  Apa yang dimaksud dengan proposal teknik dan hubungannya dengan ekonomi teknik?
 C.  Apa pengertian proses pengambilan keputusan?
 D. Bagaimana tahapan-tahapan dalam proses pengambilan keputusan terutama dalam bidang engineering?
 E. Apakah analisis pengambilan keputusan?
 F. Bagaimanakah proses pengambilan keputusan?
 g. Mengapa proses pemecahan masalah itu harus dibuat?

3. TUJUAN PENULISAN
 Dengan dibuatnya makalah ini, penulis berharap para rekan-rekan segenerasi penerus bangsa dapat peka dan mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan yang akan terjadi pada masalah ekonomi yang akan terus berkembang. Dengan kepekaan inilah maka perkembangan masalah ekonomi di setiap waktunya dapat teranalisa. Sehingga di masa yang akan datang diharapkan para generasi baru dapat menciptakan sistem perekonomian yang sesuai dengan harapan dan juga sesuai dengan keadaan yang ada. 4. METODE PENULISAN Dalam makalah ini penulis menggunakan metode studi literatur, dimana saya menjadikan bacaan-bacaan dari beberapa media sebagai sumber informasi. Dan jurnal dari internet yang saya jadikan acuan dalam pembuatan makalah ini.

BAB II LANDASAN TEORI
Secara garis besar, kita mengenal empat sistem ekonomi yang tumbuh dan berkembang yang sesuai dengan situasi kondisi serta ideologi negara yang bersangkutan. Keempat sistem ekonomi tersebut adalah sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi terpusat atau komando, sistem ekonomi pasar dan sitem ekonomi campuran. 1. Sistem Ekonomi Tradisional Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat zaman dahulu. Dalam sistem ekonomi ini, nilai-nilai sosial, kebudayaan, dan kebiasaan masyarakat setempat sangat berpengaruh kuat. Dalam bidang produksi, biasanya mereka hanya memproduksi untuk diri sendiri saja. Oleh karena itu, sistem ekonomi tradisional ini sangat sederhana sehingga tidak lagi bisa menjawab permasalahan ekonomi yang semakin berkembang. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Tradisional, sebagai berikut: a) aturan yang dipakai adalah aturan tradisi, adat istiadat, dan kebiasaan; b) kehidupan masyarakatnya sangat sederhana; c) kehidupan gotong-royong dan kekeluargaan sangat dominan; d) teknologi produksi yang digunakan masih sangat sederhana; e) modal yang digunakan sedikit; f) transaksi jual beli dilakukan dengan cara barter; g) kegiatan produksi sepenuhnya bergantung pada alam dan tenaga kerja; h) hasil produksi terbatas hanya untuk keluarga atau kelompoknya saja. 2. Sistem Ekonomi Terpusat atau Komando Sistem ekonomi komando sering juga disebut sebagai sistem ekonomi sosialis atau terpusat. Sistem ekonomi komando merupakan sistem ekonomi yang menghendaki pengaturan perekonomian dilakukan oleh pemerintah secara terpusat. Oleh karena itu, dalam sistem ekonomi ini peranan pemerintah dalam berbagai kegiatan ekonomi sangat dominan. Tokoh yang memopulerkan sistem ekonomi komando adalah Karl Marx. Ia adalah seorang ahli filsafat berkebangsaan Jerman. Bukunya yang terkenal berjudul Das Capital. Dalam sistem ekonomi komando, semua kegiatan ekonomi diatur dan direncanakan oleh pemerintah. Pihak swasta tidak memiliki kewenangan dalam kegiatan perekonomian. Semua permasalahan perekonomian yang meliputi what, how, dan for whom semuanya dipecahkan melalui perencanaan pemerintah pusat sehingga semua alat produksi dikuasai oleh pemerintah. Sistem ekonomi komando banyak dianut oleh negara-negara di Eropa Timur dan Cina.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan ciri-ciri Sistem Ekonomi Terpusat adalah sebagai berikut: a) semua permasalahan ekonomi dipecahkan oleh pemerintah pusat; b) kegiatan ekonomi yang meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi diatur oleh negara; c) semua alat produksi dikuasai oleh negara sehingga kepemilikan oleh individu atau pihak swasta tidak diakui. Sistem ekonomi sosialis memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang dimiliki oleh sistem ekonomi ini, diantaranya : a) Tingkat inflasi dan pengangguran dapat ditangani dengan baik , sebab perekonomian di kendalikan oleh pemerintah pusat; b) Kegiatan produksi dan distribusi dapat dilaksanakan dengan mudah, sebab pemerintah memiliki seluruh sumber daya dan faktor-faktor produksi; c) Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah. Kelemahan Sistem Ekonomi Terpusat, diantaranya sebagai berikut : a) menghambat kreativitas masyarakat dalam melakukan kegiatan perekonomian sebab kegiatan perekonomian telah diatur dan ditentukan oleh pemerintah pusat; b) terjadinya monopoli yang merugikan masyarakat; c) terjadinya ketidaksesuaian barang yang dibutuhkan oleh masyarakat, yang disebabkan oleh sulitnya pemerintah daam menghitung semua kebutuhan masyarakat. Contoh negara yang dapat dikatakan mendekati sistem ekonomi komando adalah Kuba, Rusia, Korea Utara, dan RRC, walaupun RRC saat ini mulai meninggalkan sistem ekonomi komando dalam perekonomiannya. 3. Sistem Ekonomi Pasar Dalam beberapa buku sumber, istilah sistem ekonomi pasar disebut juga sebagai laissez-faire. Kata laissez-faire berasal dari bahasa Perancis yang artinya “biarlah mereka melakukan pekerjaan yang sesuai dengan mereka”. Selain di istilahkan laissez-faire, Sistem ekonomi pasar disebut sebagai sistem ekonomi kapitalis. Istilah ini muncul dikarenakan dalam sistem ekonomi kapitalis berlaku “Free Fight Liberalisme” (sistem persaingan bebas), artinya siapa yang memiliki dan mampu menggunakan kekuatan modal secara efektif dan efisien akan dapat memenangkan pertarungan dalam bisnis. Paham yang mengagungkan kekuatan modal sebagai syarat dalam memenangkan pertarungan ekonomi disebut Kapitalisme. Tokoh yang memopulerkan sistem ekonomi pasar adalah Adam Smith. Bukunya yang terkenal berjudul An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation. Adam Smith menyatakan bahwa “perekonomian akan berjalan dengan baik apabila pengaturannya diserahkan kepada mekanisme pasar
 atau mekanisme harga”. Teori ini kemudian dikenal dengan sebutan The Invisible Hands. Sistem ekonomi pasar merupakan suatu tata cara pengaturan kehidupan pereekonomian yang didasarkan kepada Mekanisme pasar yaitu interaksi antara permintaan dan penawaran suatu barang yang kegiatannya tergantung pada kekuatan modal yang dimiliki oleh setiap individu. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pasar, di antaranya sebagai berikut: a) setiap individu memiliki kebebasan untuk memiliki faktor-faktor produksi; b) perekonomian diatur oleh mekanisme pasar; c) peranan modal dalam perekonomian sangat menentukan bagi setiap individu untuk menguasai sumber-sumber ekonomi sehingga dapat menciptakan efisiensi; d) peranan pemerintah dalam perekonomian sangat kecil; e) hak milik atas alat-alat produksi dan distribusi merupakan hak milik perseorangan yang dilindungi sepenuhnya oleh negara; f) setiap kegiatan ekonomi didasarkan atas pencarian keuntungan; g) kegiatan perekonomian selalu berdasarkan keadaan pasar. Sistem ekonomi pasar memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang dimiliki oleh sistem ekonomi ini, diantaranya : a) Menumbuhkan kreativitas masyarakat dalam penyelenggaraan perekonomian, sebab masyarakat diberi kebebasan dalam menentukan kegiatan perekonomian; b) Kualitas produk yang dihasilkan menjadi lebih baik, sebab terjadinya persaingan yang ketat; c) Efisiensi dan efektivitas penggunaan faktor-faktor produksi dapat tercapau dengan baik, sebab tindakan ekonomi yang dilakukan didasarkan kepada motif pencrian keuntungan yang sebesar-besarnya. Kelemahan sistem ekonomi pasar, diantaranya sebagai berikut: a) Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan dikarenakan prinsip yang belaku adalah free fight liberalism, dimana kunci untuk memenangkan persaingan adalah modal; b) Tidak tertutup kemungkinan munculnya monopoli yang merugikan masyarakat; c) Terapat kesenjangan yang besar antara pemilik modal dan golongan pekerja sehingga yang kaya lebih kaya dan yang miskin bertambah miskin. Contoh negara yang sistem ekonominya mendekati sistem ekonomi pasar adalah Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa lainnya seperti Perancis, Kanada, Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia, Serbia Montenegro,
 Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan United Kingdom. Negara penganut paham liberal lainnya adalah Andorra, Belarusia, Bosnia- Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia dan San Marino. Juga beberapa negara di kawasan Asia seperti Hongkong , Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan Singapura , India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand dan Turki. Sistem ekonomi liberal terbilang masih baru di Afrika. Pada dasarnya, liberalisme hanya dianut oleh mereka yang tinggal di Mesir, Senegal dan Afrika Selatan. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme sudah dipahami oleh negara Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol Verde, Côte D’Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe. 4. Sistem Ekonomi Campuran Sistem ekonomi campuran merupakan suatu tata cara kehidupan perekonomian yang dikendalikan dan diawasi oleh pemerintah, tetapi masyarakat masih mempunyai kebebasan yang cukup luas untuk menentukan kegiatan-kegiana ekonomi yang ingin mereka jalankan. Sistem ekonomi campuran sering kali disebut sebagai perpaduan antara sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi komando, maksudnya pemeintah dan masyarakat atau pihak swasta bekerja sama dalam memecahkan masalah ekonomi sehingga perekonomian tidak lepas kendali. Kegiatan perekonomian pada sistem ini diserahkan kepada kekuatan pasar. Sistem ekonomi campuran terlahir sebagai konsekuensi logis atas upaya untuk menghapus kekurangan-kekurangan pada sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi terpusat. Pemikiran selanjutnya mengenai sistem ekonomi campuran didasarkan pada fakta di lapangan yaitu tidak ada satu negara yang menerapkan sistem ekonomi pasar atau sistem ekonomi komando secara murni. Atau sebaiknya, di suatu negara yang menganut sistem ekonomi pasar, pemerintah masih turut mengendaikan beberapa sektor yang di anggap menguasai hajat hidup orang banyak. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran, di antaranya sebagai berikut: a) hak milik individu atas faktor-faktor produksi diakui, tetapi ada pembatasan dari pemerintah; b) kebebasan bagi individu untuk berusaha tetap ada sehingga setiap individu memiliki hak untuk mengembangkan kreativitasnya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya; c) kepentingan umum lebih diutamakan; d) campur tangan pemerintah dalam perekonomian hanya menyangkut faktor-faktor yang menguasai hajat hidup orang banyak. e) pelaku ekonomi terdiri atas individu, pemerintah dan swasta.


 BAB III PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN RUANG LINGKUP EKONOMI TEKNIK
 Masalah ekonomi merupakan masalah mendasar yang terjadi disemua negara. Oleh karena itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi tiap negara, masing-masing negara menganut sistem ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan. Sistem menurut Chester A. Bernard, adalah suatu kesatuan yang terpadu, yang di dalamnya terdiri atas bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri dan batas tersendiri. Suatu sistem pada dasarnya adalah “organisasi besar” yang menjalin berbagai subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objek pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang atau masyarakat, untuk suatu sistem sosial atau sistem kemasyarakatan dapat berupa makhluk-makhluk hidup dan benda alam, untuk suatu sistem kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk sistem informasi atau bahkan kombinasi dari subjek-subjek tersebut. Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi lembaga atau wadah tempat subjek (objek) itu berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang menjalin hubungan subjek (objek) tadi, serta kaidah atau norma yang mengatur hubungan subjek (objek) tersebut agar serasi. Kaidah atau norma yang dimaksud bisa berupa aturan atau peraturan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, untuk suatu sistem yang menjalin hubungan antar manusia. Secara toritis, pengertian sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai perpaduan dari aturan–aturan atau cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian. Sedangkan menurut Gilarso ( 1992:486 ) sistem ekonomi adalah keseluruhan cara untuk mengordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagaiannya) dalam menjaankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagaiannya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari. Lalu menurut McEachren, sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasadiproduksi.
1. Pengertian ekonomi Ekonomi
 adalah salah satu ilmu sosial yang mempelajari beberapa aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia. Ada 3 hal pokok yang ada dalam perekonomian: 1. Produksi 2. Konsumsi 3. Perdagangan Sistem Perekonomian Menurut Dumairy (1966), Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suat tatanan kehidupan, selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, padangan dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak. B. Macam-macam sistem ekonomi 1. Sistem Perekonomian Kapitalisme, yaitu sistem ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan menjual barang dan sebagainya. Dalam sistem perekonomian kapitalis,semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba yang sebesar besarnya.
 2. Sistem perekonomian sosialisme, Yaitu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi, tetapi dngan campur tangan pemerintah.Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara. 3. Sistem Perekonomian komunisme, Adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber2x kegiatan perekonomian.Setiap orang tak boleh memiliki kekayaan pribadi. Sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah.Semua unit bisnis. mulai dari yang kecil hingga yng besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan Pemerataan Ekonomi dan kebersamaan 4. Sistem Ekonomi Merkantilisme, Yaitu suatu sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan internasional dengan tujuan memperbanyak aset& modal yang dimiliki negara. 5. Sistem Perekonomian Fasisme, Yaitu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain, dengan kata lain, fasisme merupakan sikap rasionalism yang berlebihan. C. Masalah Ekonomi a. Kebutuhan Manusia Pada dasarnya, manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan. Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. selama hidup manusia membutuhkan bermacam-macam kebutuhan, seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan kesehatan. Kebutuhan dipengaruhi oleh kebudayaan, lingkungan, waktu, dan agama. Semakin tinggi tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin tinggi / banyak pula macam kebutuhan yang harus dipenuhi.
 Macam-macam kebutuhan manusia Kebutuhan menurut tingkatan atau intensitasnya 1) Kebutuhan primer /pokok Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang sangat mutlak harus dipenuhi, artinya apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka manusia akan mengalami kesulitan dalam kehidupannya Contoh: sandang, pangan, papan, dan kesehatan 2) Kebutuhan sekunder / tambahan Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan kedua, artinya kebutuhan yang pemenuhannya setelah kebutuhan pokok terpenuhi Contoh: lemari, sepeda, tempat tidur, dan meja kursi 3) Kebutuhan tersier / kemewahan Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi Kebutuhan menurut waktunya 1) Kebutuhan sekarang Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang pemenuhannya tidak bisa ditunda-tunda lagi/kebutuhan yang harus segera dipenuhi Contoh: makan, minum, tempat tinggal, dan obat-obatan 2) Kebutuhan yang akan datang/masa depan Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang pemenuhannya dapat ditunda, tetapi harus dipikirkan mulai sekarang. Contoh: tabungan 3) Kebutuhan tidak tentu waktunya Kebutuhan ini disebabkan sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba / tidak disengaja yang sifatnya insidental Contoh : konsultasi kesehatan 4) Kebutuhan sepanjang waktu Kebutuhan sepanjang waktu adalah kebutuhan yang memerlukan waktu/lama
 Kebutuhan menurut sifatnya 1) Kebutuhan jasmani Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang diperlukan untuk pemenuhan fisik/jasmani yang sifatnya kebendaan Contoh: makanan, pakaian, olahraga, dan istirahat 2) Kebutuhan rohani Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang diperlukan untuk pemenuhan jiwa atau rohani. Kebutuhan ini sifatnya relatif karena tergantung pada pribadi seseorang yang membutuhkan. Contoh: beribadah, rekeasi, kesenian, dan hiburan Kebutuhan menurut aspeknya 1) Kebutuhan individu Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang hanya diperlukan untuk memenuhi kebutuhan seorang saja Contoh: kebutuhan petani waktu bekerja berbeda dengan kebutuhan seorang dokter 2) Kebutuhan sosial (kelompok) Kebutuhan sosial adalah kebutuhan yang diperlukan untuk memenuhi kepentingan bersama kelompok. Contoh: siskamling, gedung sekolah, rumah sakit, dan jembatan D. Tindakan , Motif , dan Prinsip Ekonomi a. Tindakan ekonomi adalah setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan paling menguntungkan. misalnya: Ibu memasak dengan kayu bakar karena harga minyak tanah sangat mahal. Tindakan ekonomi terdiri atas dua aspek, yaitu : * Tindakan ekonomi Rasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan dan kenyataannya demikian. * Tindakan ekonomi Irrasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan namun kenyataannya tidak demikian.
 b. Motif ekonomi adalah alasan ataupun tujuan seseorang sehingga seseorang itu melakukan tindakan ekonomi. Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek: * Motif Intrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas kemauan sendiri. * Motif ekstrinsik, disebut sebagi suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas dorongan orang lain.
B. PENGERTIAN PROPOSAL TEKNIK DAN HUBUNGANNYA DENGAN EKONOMI
TEKNIK Menurut saya hubungan ekonomi teknik dengan teknik elektro dapat dikatakan sangat erat. Hampir semua kegiatan yang kita lakukan berhubungan dengan barang-barang elektronika dan setiap hari pun kita melakukan perhitungan terhadap pengeluaran yang diakibatkan oleh penggunaan alat elektronika tersebut, sehingga secara tidak langsung kita belajar ekonomi teknik. Dalam sebuah pembuatan acara teknik elektro di butuhkan pengaplikasian ekonomi teknik untuk berjalannya sebuah acara dengan baik dan benar serta dapat mengambil manfaat untuk orang lain serta bersinergis dan dengan nilai ekonomis yang tinggi. Kita di teknik elektro memang tidak seperti di jurusan ekonomi yang setiap hari belajar tentang ekonomi. Disini dituntut untuk serba bisa agar mendapatkan pengalaman dari setiap situasi yang dialami oleh saya pribadi atau kelompok. Dengan belajar di organisasi saya mengerti tentang manejemen waktu serta manejemen organisasi yang saya tidak dapat dikuliah. Untuk membuat sebuah proposal dengan tujuan efisien dan efektif memang susah. Harus diperlukan kecermatan dan ketelitian serta pengalaman. Jika kita tidak mempunyai pengalaman mana mungkin bisa menjalankan acara itu dengan baik dan benar.
 C. PENGERTIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN EKONOMI TEKHNIK
adalah memuat tentang bagaimana membuat sebuah keputusan (decision making) dimana dibatasi oleh ragam permasalahan yang berhubungan dengan seorang engineer sehingga menghasilkan pilihan yang terbaik dari berbagai alternatif pilihan. Keputusan yang diambil berdasarkan suatu proses analisa, teknik dan perhitungan ekonomi. Engineering (rekayasa) adalah profesi/disiplin dimana pengetahuan tentang matematika dan ilmu pengetahuan alam yang diperoleh dengan studi, pengalaman, dan praktek dipergunakan dengan bijaksana dalam mengembangkan cara-cara untuk penggunaan secara ekonomis bahan-bahan dan sumber alam untuk kepentingan umat manusia. Dari definisi ini aspek-aspek ekonomi dari engineering (Engineering Economic/ Ekonomi Teknik) dititik beratkan pada aspek-aspek fisik. Jelas, bahwa pada dasarnya ekonomi merupakan bagian dari engineering yang dilaksanakan dengan baik. Alternatif-alternatif timbul karena adanya keterbatasan dari sumber daya (manusia, material, uang, mesin, kesempatan,dll). Dengan berbagai alternatif yang ada tersebut maka diperlukan sebuah perhitungan untuk mendapatkan pilihan yang terbaik secara ekonomi, baik ketika membandingkan berbagai alternative rancangan, membauat keputusan investasi modal, mengevalusai kesempatan finansial dan lain-lain. Analisa ekonomi teknik melibatkan pembuatan keputusan terhadap berbagai penggunaan sumber daya yang terbatas. Konsekuensi terhadap hasil keputusan biasanya berdampak jauh ke masa yang akan datang, yang konsekuensinya itu tidak bisa diketahui secara pasti , merupakan pengambilan keputusan dibawah ketidakpastian. Sehingga penting mengetahui: a. Prediksi kondisi masa yang akan datang b. Perkembangan teknologi c. Sinergi antara proyek-proyek yang didanai
 Namun demikian keputusan-keputusan yang diambil (sekalipun dengan berbagai presikdi-prediksi yang masuk akal) terkadang terdapat juga perbedaan terhadap kenyataannya, yang lebih dikenal RISIKO. Dalan pengambilan keputusannya yang berdasar faktor-faktor (parameter) tertentu yang tidak diketahui dengan pasti mengharuskan kita menganalisa sebesara besar pengaruh faktor-faktor tersebut saling mempengaruhinya, yang dikenal analisis SENSITIVITAS. Sumber-sumber ketidakpastian: 1. Kemungkinan ketidakakuratan estimasi yang digunakan dalam analisis 2. Jenis bisnis yang berkaitan dengan kesehatan perekonomia masa depan 3. Jenis fisik bangunan dan peralatan yang digunakan 4. Lama (waktu) periode yang diasumsikan

 D. TAHAPAN-TAHAPAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERUTAMA DALAM BIDAN ENGINEERING
Pembuatan keputusan merupakan fungsi utama seorang manajer begitu pula bagi seorang wirausahawan. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi mengidentifikasikan masalah, pencarian alternative keputusan yang baik. Pembuatan keputusan diperlukan pada semua tahapan kegiatan manajemen, baik pada saat proses pembuatan perencanaan, pada tahap implementasi, atau operasionalisasi kegiatan maupun pada tahap pengawasan yang mencakup pemantauan, pemeriksaan, dan penilaian (evaluasi) terhadap hasil pelaksanaan dari rencana agar hasil yang diperoleh sesuai dengan target baik dalam jumlah, mutu, biaya, serta penggunaan sumber lainnya secara efektif dan efisien.
                                                                                                       
 E. ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 Pengambilan keputusan merupakan salah satu fungsi kunci keberhasilan dalam manajemen bisnis. Pada zaman sekarang, proses pengambilan keputusan baik untuk negara maupun untuk niaga atau bisnis banyak diteliti orang. Apa sebabnya? Sebab, mereka beranggapan bahwa proses keputusan itu sangat unik dan erat kaitannya dengan keberhasilan usaha atau bisnis. Suatu keputusan yang benar, tumbuh dan berkembang dari adanya pertentangan antar pendapat dan alternative alternatif yang saling bersaing. Dalam proses pembuatan keputusan, keragu-raguan dan ketidaksetujuan sebenarnya masih diperlukan, karena ada manfaatnya untuk : a. Merangsang daya imajinasi untuk mendapatkan jawaban yang benar terhadap suatu masalah. b. Memperkaya alternatif-alternatif untuk melahirkan keputusan yang lebih mantap. c. Memungkinkan penerimaan bersama, terhadap keputusan yang akan diambil. Keputusan-keputusan mengenai masalah-masalah yang kongkret, sebenarnya tidak begitu sulit untuk diambil. Pertimbangan yang diadakan berkisar pada masalah bertindak atau tidak bertindak dengan memperhitungkan untung ruginya. Agar seorang Wirausaha mampu membuat keputusan yang efektif dan efisien, ia harus memiliki beberapa persyaratan, sebagai berikut. a. Keterampilan dalam kepemimpinan b. Keterampilan dalam manajerial c. Keterampilan dalam bergaul. Di dalam kegiatan usahanya, wirausahawan akan dihadapkan pada berbagai resiko yang akan mempengaruhi kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, wirausahawan dituntut untuk memiliki kemampuan dalam menghadapi resiko, dan metode pengambilan resiko.
F. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 Berikut ini adalah faktor-faktor dan pertimbangan yang harus diperhatikan dalam membuat keputusan : A) Faktor membuat keputusan Membuat keputusan di dalam usaha atau bisnis adalah pekerjaan yang tidak mudah. Di dalam membuat keputusan, seorang wirausaha perlu memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan yang diambilnya. 1) Faktor orang Dalam membuat keputusan, perlu diperhatikan dan dipertimbangkan orang-orang yang akan merasakan masalah, sebagai akibat dari adanya keputusan tersebut. 2) Faktor psychologis Dalam membuat keputusan, seorang wirausaha perlu memperhatikan dan mempertimbangkan faktor psychologis, baik yang terasa maupun yang tidak terasa, seperti emosional, pikiran, perasaan, kekecewaan, maupun pengaruh kejiwaan lainnya. 3) Faktor fisik Membuat keputusan merupakan pekerjaan mental. Maka dari itu, di dalam membuat keputusan, perlu ditransferkan ke arah tindakan fisik. 4) Faktor sasaran Di dalam membuat keputusan, seorang Wirausaha harus memperhatikan dan mendorong arah usaha atau bisnis dalam rangka pencapaian sasaran yang sudah ditetapkan. 5) Faktor waktu. Di dalam membuat keputusan, waktu yang efektif dan efisien harus cukup untuk menganalisis data-data dan permasalahannya. 6) Faktor pelaksanaan Faktor pelaksanaan merupakan follow-up dari setiap keputusan yang diambil. Selanjutnya, perlu diingat pula bahwa setiap keputusan akan menimbulkan suatu
 rangkaian tindakan di dalam membuat keputusan. Pembuatan keputusan dalam kehidupan bisnis, tidaklah begitu mudah. Setiap alternatif di dalam faktor pembuatan keputusan yang ditujukan agar semua pihak merasa puas, sudah tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Namun, seorang Wirausaha yang berpengalaman harus mempunyai keberanian dalam membuat dan mengambil suatu keputusan yang tepat, cermat, dan cepat. B) Pertimbangan membuat keputusan usaha Pertimbangan-pertimbangan dalam membuat keputusan, didasarkan atas beberapa hal sebagai berikut : 1) Keputusan yang akan diambil Keputusan yang akan diambil, harus dipertimbangkan masak-masak secara obyektif.  Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam membuat keputusan, antara lain:
 1. Manfaatnya 2. Pelaksanaannya 3. Orang-orangnya 2) Tindakan-tindakan Tindakan-tindakan dalam mengambil dan membuat keputusan yang tepat dan akurat, adalah sebagai berikut: a) Menilai data-data Di dalam menilai data-data, seorang harus mengenal betul persoalan atau permasalahan yang hendak diputuskan, seperti : 1. Mencari sebab pokok persoalan 2. Memilih data-data yang benar 3. Memilih data-data yang tepat b) Memilih data-data Memilih data-data merupakan tindakan penting dalam pembuatan keputusan. Data terpilih diterapkan ke dalam berbagai alternative pemacahan masalah yang diharapkan dan dihadapi, seperti :
 1. Mencari sebab persoalan pokok 2. Memikirkan kemungkinan untuk memecahkan persoalan atau mencari jalan keluarnya. 3. Memformulasikan faktor-faktor yang berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya. c) Konsekuensi pilihan Konsekuensi pilihan dalam membuat keputusan adalah : Usaha untuk menilai tiap-tiap pilihan Usaha untuk meramalkan apa yang terjadi apabila salah satu alternatif yang dilaksanakan. d) Tindakan pelaksanaan Tindakan pelaksanaan dalam keputusan adalah usaha untuk memiliki suatu tindakan yang telah ditentukan oleh salah satu pilihan seperti: a. Menetapkan langkah-langkah dalam tindakan. b. Pemikiran langkah-langkah untuk melaksanakan keputusan yang telah diambil. c. Membuat keputusan terakhir. Walaupun dalam pengetahuan manajemen terdapat mata pelajaran tentang“problem identification, problem solving and decision making”, namun keberanian untuk mengambil keputusan, sangat tergantung pada sifat pribadi Wirausaha masing-masing. Seorang Wirausaha harus selalu berkata pada dirinya, pasti bisa mengambil keputusan di dalam menentukan bisnisnya. Tuhan akan selalu beserta mereka selama para Wirausaha mau berusaha dengan semangat etos kerja yang tinggi. d. Jika Anda mampu mengambil keputusan dalam batas-batas waktu yang masuk akal, Anda akan mampu mengambil keuntungan sewaktu-waktu timbul peluang-peluang bisnis e. Semakin berpengalaman dalam pengambilan keputusan, semakin besar pula kepercayaan pada dirinya dan semakin berorientasi pada tindakannya.

 G. PROSES PEMECAHAN MASALAH
Study Kasus Setelah ditunjuk menjadi Pimpinan Eksekutif di Porsche (salah satu produsen mobil terkenal), pada tahun 1992, disaat Porsche sedang menuju jurang kebangkrutan, Wendelin Wiedeking langsung mengajak kelompok Shin-Gijutsu, yang merupakan para ahli teknik yang telah dikader oleh Toyota untuk mengelola dan membenahi sistim yang ada di pabrik Porsche. Dengan bantuan dari para ahli teknik Jepang, waktu untuk melakukan perakitan berhasil diturunkan dari 120 jam menjadi 72 jam. Jumlah kesalahan pada setiap pembuatan mobil turun 50 % menjadi hanya 3 kesalahan per mobil. Jumlah tenaga kerja menurun sebesar 19 % menjadi 6.800 orang, dari lebih dari 8.400 orang di tahun 1992. Jumlah "line production" telah berhasil diperpendek . Begitu pula dengan jumlah inventori yang telah berkurang, membuat ruang yang digunakan di pabrik menjadi lebih kecil sebesar 30 %. Perubahan-perubahan tersebut di atas telah membuat Porsche berhasil memproduksi mobil dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan sebelumnya. Dampaknya, pertama kali dalam 4 tahun terakhir, perusahaan melaporkan keuntungan, setelah sebelumnya merugi sebesar 300 Juta Dolar Amerika. Hal yang menarik yang mungkin ingin kita ketahui dari ilustrasi cerita di atas adalah, cara efektif yang berhasil diterapkan oleh para ahli teknik Jepang untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh Porsche, dan kemudian merubahnya menjadi sebuah keuntungan. Secara umum yang dilakukan oleh ahli teknik Jepang adalah dengan membentuk kelompok kerja yang berbeda yang menerapkan prinsip-prinsip pemecahan masalah secara ilmiah untuk menganalisa situasi yang terjadi, membuat rencana perbaikan secara kreatif, dan menerapkan rencana perbaikan melalui proses pengawasan kualitas. Ilustrasi di atas yang dikutip dari tulisan Phillip L Hunsaker tentang Pemecahan Masalah Secara Kreatif (2005) , menunjukkan kepada kita bahwa proses penyelesaian masalah secara efektif akan dapat membantu sebuah organisasi keluar dari kemelut keuangan yang mereka hadapi, dan merubahnya menjadi sebuah kesempatan yang menguntungkan. Tanpa penanganan yang benar saat itu, bukan tidak mungkin Porsche mengalami kebangkrutan total, dan tidak pernah terdengar lagi dalam industri kendaraan bermotor. Peristiwa yang terjadi pada Porshce bukan tidak mungkin terjadi pada organisasi lainnya, organisasi
 tempat kita bekerja saat ini atau pada diri kita sendiri. Kemampuan kita dalam melakukan pemecahan masalah secara analitis dan kreatif menjadi salah satu kunci agar kita dapat keluar dari masalah yang kita hadapi, dan mencapai kesuksesan dalam bisnis, maupun karir kita. Adanya kesempatan bagi kita untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang kita hadapi secara analitis dan kreatif menjadi inspirasi bagi saya untuk menjadikan pemecahan masalah secara analitis dan kreatif sebagai bahan tulisan saya kali ini. Mudah-mudahan tulisan ini dapat membantu kita semua agar kita tidak terjebak dalam perangkap yang mengurangi kualitas pemecahan masalah yang kita hasilkan. 1. Pemecahan Masalah Secara Analitis dan Kreatif Pemecahan masalah didefinisikan sebagai suatu proses penghilangan perbedaan atau ketidak-sesuaian yang terjadi antara hasil yang diperoleh dan hasil yang diinginkan (Hunsaker, 2005). Salah satu bagian dari proses pemecahan masalah adalah pengambilan keputusan (decision making), yang didefinisikan sebagai memilih solusi terbaik dari sejumlah alternatif yang tersedia (Hunsaker, 2005). Pengambilan keputusan yang tidak tepat, akan mempengaruhi kualitas hasil dari pemecahan masalah yang dilakukan. Kemampuan untuk melakukan pemecahan masalah adalah ketrampilan yang dibutuhkan oleh hampir semua orang dalam setiap aspek kehidupannya. Jarang sekali seseorang tidak menghadapi masalah dalam kehidupannya sehari-hari. Pekerjaan seorang manajer, secara khusus, merupakan pekerjaan yang mengandung unsur pemecahan masalah di dalamnya. Bila tidak ada masalah di dalam banyak organisasi, mungkin tidak akan muncul kebutuhan untuk mempekerjakan para manajer. Untuk itulah sulit untuk dapat diterima bila seorang yang tidak memiliki kompetensi untuk menyelesaikan masalah, menjadi seorang manajer (Whetten & Cameron, 2002). Ungkapan di atas memberikan gambaran yang jelas kepada kita semua bahwa sulit untuk menghindarkan diri kita dari masalah, karena masalah telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan kita, baik kehidupan sosial, maupun kehidupan profesional kita. Untuk itulah penguasaan atas metode pemecahan masalah menjadi sangat penting, agar kita terhindar dari tindakan Jump to conclusion, yaitu proses penarikan kesimpulan terhadap suatu masalah
 tanpa melalui proses analisa masalah secara benar, serta didukung oleh bukti-bukti atau informasi yang akurat. Ada kecenderungan bahwa orang-orang, termasuk para manajer mempunyai kecenderungan alamiah untuk memilih solusi pertama yang masuk akal yang muncul dalam benak mereka (March & Simon, 1958; March, 1994; Koopman, Broekhuijsen, & Weirdsma, 1998). Sayangnya, pilihan pertama yang mereka ambil seringkali bukanlah solusi terbaik. Secara tipikal, dalam pemecahan masalah, kebanyakan orang menerapkan solusi yang kurang dapat diterima atau kurang memuaskan, dibanding solusi yang optimal atau yang ideal (Whetten & Cameron, 2002). Pemecahan masalah yang tidak optimal ini, bukan tidak mungkin dapat memunculkan masalah baru yang lebih rumit dibandingkan dengan masalah awal. Pemecahan masalah dapat dilakukan melalui dua metode yang berbeda, yaitu analitis dan kreatif. Untuk dapat memberikan gambaran yang lebih baik tentang pemecahan masalah secara analitis dan kreatif, serta perbedaan-perbedaan yang ada diantara keduanya, maka pada bagian berikut , saya akan menjelaskan secara singkat hal tersebut di atas. 2. Pemecahan Masalah Secara Analitis Metode penyelesaian masalah secara analitis merupakan pendekatan yang cukup terkenal dan digunakan oleh banyak perusahaan, serta menjadi inti dari gerakan peningkatan kualitas (quality improvement). Secara luas dapat diterima bahwa untuk meningkatan kualitas individu dan organisasi, langkah penting yang perlu dilakukan adalah mempelajari dan menerapkan metode pemecahan masalah secara analitis (Juran, 1988; Ichikawa, 1986; Riley, 1998). Banyak organisasi besar (misalnya : Ford Motor Company, General Electric, Dana) menghabiskan jutaan Dolar untuk mendidik para manajer mereka tentang metode pemecahan masalah ini sebagai bagian dari proses peningkatan kualitas yang ada di organisasi mereka (Whetten & Cameron, 2002). Pelatihan ini penting agar para manajer dapat berfungsi efektif, yang salah satu cirinya adalah pada kemampuannya untuk memecahkan masalah. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Hunsaker (2005) yang menyatakan bahwa manajer yang efektif, seperti halnya Pemimpin Eksekutif Porsche, Wendelin Wiedeking, mengetahui cara mengumpulkan dan mengevaluasi informasi yang dapat menerangkan tentang masalah yang terjadi, mengetahui manfaatnya bila kita memiliki lebih dari satu alternatif pemecahan masalah, dan memberikan bobot kepada semua implikasi
 yang dapat terjadi dari sebuah rencana, sebelum menerapkan rencana yang bersangkutan. A. Definisikan Masalah Langkah pertama yang perlu dilakukan dengan metode analitis adalah mendefinisikan masalah yang terjadi. Pada tahap ini, kita perlu melakukan diagnosis terhadap sebuah situasi, peristiwa atau kejadian, untuk memfokuskan perhatian kita pada masalah sebenarnya, dan bukan pada gejala-gejala yang muncul. Sebagai contoh : Seorang manajer yang mempunyai masalah dengan staf-nya yang kerapkali tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya pada waktu yang telah ditentukan. Masalah ini bisa terjadi karena, cara kerja yang lambat dari staf yang bersangkutan. Cara kerja yang lambat, bisa saja hanya sebuah gejala dari permasalahan yang lebih mendasar lagi, seperti misalnya masalah kesehatan, moral kerja yang rendah, kurangnya pelatihan atau kurang efektifnya proses kepemimpinan yang ada. Agar kita dapat memfokuskan perhatian kita pada masalah sebenarnya, dan bukan pada gejala-gejala yang muncul, maka dalam proses mendefiniskan suatu masalah, diperlukan upaya untuk mencari informasi yang diperlukan sebanyak-banyaknya, agar masalah dapat didefinisikan dengan tepat. Berikut ini adalah beberapa karakteristik dari pendefinisian masalah yang baik: Fakta dipisahkan dari opini atau spekulasi. Data objektif dipisahkan dari persepsi Semua pihak yang terlibat diperlakukan sebagai sumber informasi Masalah harus dinyatakan secara eksplisit/tegas. Hal ini seringkali dapat menghindarkan kita dari pembuatan definisi yang tidak jelas Definisi yang dibuat harus menyatakan dengan jelas adanya ketidak-sesuaian antara standar atau harapan yang telah ditetapkan sebelumnya dan kenyataan yang terjadi. Definisi yang dibuat harus menyatakan dengan jelas, pihak-pihak yang terkait atau berkepentingan dengan terjadinya masalah. Definisi yang dibuat bukanlah seperti sebuah solusi yang samar. Contoh: Masalah yang kita hadapi adalah melatih staf yang bekerja lamban.


B. Buat Alternatif Pemecahan Masalah.
 Langkah kedua yang perlu kita lakukan adalah membuat alternatif penyelesaian masalah. Pada tahap ini, kita diharapkan dapat menunda untuk memilih hanya satu solusi, sebelum alternatif solusi-solusi yang ada diusulkan. Penelitian-penelitian yang pernah dilakukan dalam kaitannya dengan pemecahan masalah (contohnya oleh March, 1999) mendukung pandangan bahwa kualitas solusi-solusi yang dihasilkan akan lebih baik bila mempertimbangkan berbagai alternatif (Whetten & Cameron, 2002). Berikut adalah karakteristik-karakteristik dari pembuatan alternatif masalah yang baik: Semua alternatif yang ada sebaiknya diusulkan dan dikemukakan terlebih dahulu sebelum kemudian dilakukannya evaluasi terhadap mereka. Alternatif-alternatif yang ada, diusulkan oleh semua orang yang terlibat dalam penyelesaian masalah. Semakin banyaknya orang yang mengusulkan alternatif, dapat meningkatkan kualitas solusi dan penerimaaan kelompok. Alternatif-alternatif yang diusulkan harus sejalan dengan tujuan atau kebijakan organisasi. Kritik dapat menjadi penghambat baik terhadap proses organisasi maupun proses pembuatan alternatif pemecahan masalah. Alternatif-alternatif yang diusulkan perlu mempertimbangkan konsekuensi yang muncul dalam jangka pendek, maupun jangka panjang. Alternatif–alternatif yang ada saling melengkapi satu dengan lainnya. Gagasan yang kurang menarik , bisa menjadi gagasan yang menarik bila dikombinasikan dengan gagasan-gagasan lainnya. Contoh : Pengurangan jumlah tenaga kerja, namun kepada karyawan yang terkena dampak diberikan paket kompensasi yang menarik. Alternatif-alternatif yang diusulkan harus dapat menyelesaikan masalah yang telah didefinisikan dengan baik. Masalah lainnya yang muncul, mungkin juga penting. Namun dapat diabaikan bila, tidak secara langsung mempengaruhi pemecahan masalah utama yang sedang terjadi.
 C. Evaluasi Alternatif-Alternatif Pemecahan Masalah Langkah
 ketiga dalam proses pemecahan masalah adalah melakukan evaluasi terhadap alternatif-alternatif yang diusulkan atau tersedia. Dalam tahap ini , kita perlu berhati-hati dalam memberikan bobot terhadap keuntungan dan kerugian dari masing-masing alternatif yang ada, sebelum membuat pilihan akhir. Seorang yang terampil dalam melakukan pemecahan masalah, akan memastikan bahwa dalam memilih alternatif-alternatif yang ada dinilai berdasarkan: Tingkat kemungkinannya untuk dapat menyelesaikan masalah tanpa menyebabkan terjadinya masalah lain yang tidak diperkirakan sebelumnya. Tingkat penerimaan dari semua orang yang terlibat di dalamnya Tingkat kemungkinan penerapannya Tingkat kesesuaiannya dengan batasan-batasan yang ada di dalam organisasi; misalnya budget, kebijakan perusahaan, dll. Berikut adalah karakteristik-karakteristik dari evaluasi alternatif-alternatif pemecahan masalah yang baik: Alternatif- alternatif yang ada dinilai secara relatif berdasarkan suatu standar yang optimal, dan bukan sekedar standar yang memuaskan penilaian terhadap alternative-alternatif yang ada dilakukan secara sistematis, sehingga semua alternatif yang diusulkan akan dipertimbangkan, Alternatif-alternatif yang ada dinilai berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan organisasi dan mempertimbangkan preferensi dari orang-orang yang terlibat didalamnya. Alternatif-alternatif yang ada dinilai berdasarkan dampak yang mungkin ditimbulkannya, baik secara langsung, maupun tidak langsung Alternatif yang paling dipilih dinyatakan secara eksplisit/tegas. D. Terapkan Solusi dan Tindak- Lanjuti Langkah terakhir dari metode ini adalah menerapkan dan menindak-lanjuti solusi yang telah diambil. Dalam upaya menerapkan berbagai solusi terhadap suatu masalah, kita perlu lebih sensitif terhadap kemungkinan terjadinya resistensi
 dari orang-orang yang mungkin terkena dampak dari penerapan tersebut. Hampir pada semua perubahan, terjadi resistensi. Karena itulah seorang yang piawai dalam melakukan pemecahan masalah akan secara hati-hati memilih strategi yang akan meningkatkan kemungkinan penerimaan terhadap solusi pemecahan masalah oleh orang-orang yang terkena dampak dan kemungkinan penerapan sepenuhnya dari solusi yang bersangkutan (Whetten & Cameron, 2002). Berikut adalah karakteristik dari penerapan dan langkah tindak lanjut yang efektif: Penerapan solusi dilakukan pada saat yang tepat dan dalam urutan yang benar. Penerapan tidak mengabaikan faktor-faktor yang membatasi dan tidak akan terjadi sebelum tahap 1, 2, dan 3 dalam proses pemecahan masalah dilakukan. Penerapan solusi dilakukan dengan menggunakan strategi "sedikit-demi sedikit" dengan tujuan untuk meminimalkan terjadinya resistensi dan meningkatkan dukungan. Proses penerapan solusi meliputi juga proses pemberian umpan balik. Berhasil tidaknya penerapan solusi, harus dikomunikasikan , sehingga terjadi proses pertukaran informasi Keterlibatan dari orang-orang yang akan terkena dampak dari penerapan solusi dianjurkan dengan tujuan untuk membangun dukungan dan komitmen Adanya sistim monitoring yang dapat memantau penerapan solusi secara berkesinambungan. Dampak jangka pendek, maupun jangka panjang diukur. Penilaian terhadap keberhasilan penerapan solusi didasarkan atas terselesaikannya masalah yang dihadapi, bukan karena adanya manfaat lain yang diperoleh dengan adanya penerapan solusi ini. Sebuah solusi tidak dapat dianggap berhasil bila masalah yang menjadi pertimbangan yang utama tidak terselesaikan dengan baik, walaupun mungkin muncul dampak positif lainnya.



BAB IV PENUTUP KESIMPULAN
Dalam kehidupan ekonomi sehari-hari, terdapat beberapa permasalahan yang mendasar dan harus dicarikan jalan keluarnya atau solusinya. Solusi yang ada untuk mengatasi hal ini, kita membutuhkan sistem ekonomi yang tepat dan sesuai dengan kondisi permasalahan ekonomi yang ada. Masalah ekonomi yang ditemui akan selalu berbeda dan berkembang di tiap waktu nya. Oleh sebab itulah diperlukan pengembangan dalam hal ilmu ekonomi, agar masalah ekonomi yang ada senantiasa diimbangi oleh pemecahannya yang berupa sistem ekonomi. Keterkaitan erat antara masalah ekonomi dan sistem ekonomi inilah sehingga kegiatan ekonomi dapat benar-benar berjalan. Karena keduanya ini memiliki peranan yang sangat besar dan penting dalam ruang lingkup ekonomi. Jika saja tidak seimbang, maka dikhawatirkan akan terjadi sesuatu yang tidak diharapkan seperti misalnya krisis atau kemiskinan dalam masyarakat. Ekonomi teknik memberikan informasi tentang keputusan umum berkenaan dengan pengoperasian suatu organisasi. Setelah dibuat keputusan untuk menanamkan modal dalam sebuah proyek dan uang telah ditanamkan, maka siapapun yang mengatur modal itu ingin mengetahui hasil-hasil keuangannya. Sehingga, harus ditetapkan suatu prosedur akuntansi sedemikian sehingga keuangan yang berkenaan dengan investasi itu dapat direkam dan disimpulkan dan ditentukan unjuk kerja (performansi). Pada saat yang sama, melalui penggunaan informasi keuangan yang baik, dapat ditetapkan kontrol dan digunakan untuk mengarahkan operasi menuju sasaran-keuangan yang diinginkan. SARAN 1. Disarankan kita sebagai generasi masa depan membangun sistem ekonomi yang sesuai, stabil, dan konstan. 2. Perlunya penyuluhan-penyuluhan pengaplikasian sistem ekonomi kepada masyarakat kurang mampu agar mereka mengerti apa yang harus mereka lakukan supaya tetap bertahan dikala sistem ekonomi yang dipakai mengalami masa kemerosotan atau bahkan kegagalan.Juga dipersiapkan dalam menghadapi masalah-masalah ekonomi. 3. Peningkatan kualitas pendidikan diperkirakan akan menciptakan generasi penerus yang cerdas dan matang dalam menghadapi masalah ekonomi dan juga dalam mempersiapkan sistem ekonomi baru. 4. Keterlibatan hukum dalam masalah pokok ekonomi dan sistem ekonomi dapat mengefektifkan beberapa hal. Sehingga dengan adanya aturan dalam masyarakat
 akan memudahkan pemerintah adatu masyarakat itu sendiri dalam melakukan kegiatan ekonomi.


 DAFTAR PUSTAKA

html http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_perekonomian http://jangan-takutmiskin.blogspot.com/2012/03/masalah-pokok-ekonomi
.html http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/masalah-masalah-pokok-perekonomian- indonesia/ http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_teknik
keputusan- tipe-tipe-pengambilan-keputusan-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhi- pemecahan-masala


A.  Hubungan ekonomi teknik dengan elektro.

Dengan cara mengembangkan hubungan kemitraan bidang teknik elektro secara berkelanjutan yang saling bermanfaat dengan berbagai pihak yang bersifat universal. Serta menjalin hubungan bilateral antar  negara dibidang elektro. Menerapkan ilmu ekonomi teknik secara serasi  dan selaras untuk memenuhi kesejahteraan individualnya.  Mengembangkan perekonomian hingga menembus bahkan menciptakan peluang peluang pasar baru.

B.   Kegunaanya di elektro /kehidupan.

Di setiap rumah menggunakan listrik sebagai penggerak utama. Alat alat teknik elektro juga menjadi simbol kemapanan hidup seseorang. Para tenaga kerja teknik elektro juga diuntungkan oleh penggunaan listrik ini. Sebab jika ada kerusakan pada alat listrik mereka, tenaga mereka akan sangat dibutuhkan sehingga meningkatkan penghasilan para pekerja teknik elektro.

C.   Contoh disiplin ilmu elektro.

Contoh sebagian dari disiplin ilmu elektro ini tentang kontrol , optimasi sistem , proses produksi , perencanaan instalasi  dan sistem informasi industri, dan sebagainya sebagai dasar untuk memberikan kontribusi baik dalam Industri  jasa maupun Industri  manufaktur. Sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas