Disusun
Oleh: Nama : ARIF IRAWAN
NPM : 11414588
Kelas : 3IB06
TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
1. LATAR
BELAKANG
Kemajuan ilmu pengetahuan bahwa ilmu ekonomi
sangat berguna dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Demikian ilmu
pengatahuan menempatkan kedudukannya sejajar dengan ilmu lain. Peranan
pemerintah dalam perekonomian negara di bagi menjadi 2, yaitu jangka panjang
dan jangka pendek. Dimana pada jangka panjang pemerintah harus menghantarkan
masyarakat kepada kemakmuran, kesejahteraan lahir dan batin, serta harus
menghadapi masalah jangka panjang seperti masalah pertumbuhan ekonomi.
Sedangkan dalam jangka pendek pemerintah di tuntut untuk selalu dapat membantu
menciptakan iklim usaha yang kondusif mendukung semua pihak. Sedangkan dipihak
lain masih harus menghadapi masalah-masalah ekonomi jangka pendek yang terkenal
dengan istilah ‘tiga penyakit pokok ekonomi. Dan sesungguhnya keberhasilan
pemerintah dalam jangka panjang tidak terlepas dari kemampuan menangani
masalah-masalah ekonomi jangka pendek ini. Sistem Ekonomi sangat berpengaruh
besar pada keberhasilan pemerintah dalam mencapai misi memakmurkan dan
mensejahterakan perekonomian masyarakatnya. Bahkan tidak hanya pemerintah,
pihak swasta pun menggunakan sistem ekonomi demi tercapainya kemakmuran dan
kesejahteraan baik untuk diri sendiri ataupun pihak-pihak lainnya. Dengan
adanya keterkaitan ini maka masalah ekonomi dan sistem ekonomi dapat
mempengaruhi kegiatan ekonomi. Ekonomi teknik adalah penentuan faktor-faktor
dan kriteria ekonomi yang digunakan ketika satu atau lebih alternatif
dipertimbangkan untuk dipilih dalam menyelesaikan suatu masalah di bidang
teknik. Bisa juga dikatakan bahwa ekonomi teknik adalah sekumpulan teknik
matematika yang menyederhanakan perbandingan ekonomi dalam suatu kasus di
bidang teknik. Ilmu ekonomi tidak pernah lepas dari ilmu teknik, terutama dalam
perancangan dan penerapannya di masyarakat. Dalam hal tersebut, selalu ada
beberapa alternatif dalam pelaksanaannya yang masing-masing alternatif memiliki
keuntungan dan kerugian yang berbeda-beda jenis dan jumlahnya selalu memiliki criteria.
2. RUMUSAN
MASALAH
A . Apa saja ruang lingkup ekonomi teknik?
B. Apa
yang dimaksud dengan proposal teknik dan hubungannya dengan ekonomi teknik?
C. Apa
pengertian proses pengambilan keputusan?
D. Bagaimana tahapan-tahapan dalam proses
pengambilan keputusan terutama dalam bidang engineering?
E. Apakah analisis pengambilan keputusan?
F. Bagaimanakah proses pengambilan keputusan?
g. Mengapa proses pemecahan masalah itu harus
dibuat?
3. TUJUAN
PENULISAN
Dengan dibuatnya makalah ini, penulis berharap
para rekan-rekan segenerasi penerus bangsa dapat peka dan mempersiapkan diri
untuk segala kemungkinan yang akan terjadi pada masalah ekonomi yang akan terus
berkembang. Dengan kepekaan inilah maka perkembangan masalah ekonomi di setiap
waktunya dapat teranalisa. Sehingga di masa yang akan datang diharapkan para
generasi baru dapat menciptakan sistem perekonomian yang sesuai dengan harapan
dan juga sesuai dengan keadaan yang ada. 4. METODE PENULISAN Dalam makalah ini
penulis menggunakan metode studi literatur, dimana saya menjadikan
bacaan-bacaan dari beberapa media sebagai sumber informasi. Dan jurnal dari
internet yang saya jadikan acuan dalam pembuatan makalah ini.
BAB II LANDASAN TEORI
Secara garis
besar, kita mengenal empat sistem ekonomi yang tumbuh dan berkembang yang
sesuai dengan situasi kondisi serta ideologi negara yang bersangkutan. Keempat
sistem ekonomi tersebut adalah sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi
terpusat atau komando, sistem ekonomi pasar dan sitem ekonomi campuran. 1.
Sistem Ekonomi Tradisional Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi
yang diterapkan oleh masyarakat zaman dahulu. Dalam sistem ekonomi ini,
nilai-nilai sosial, kebudayaan, dan kebiasaan masyarakat setempat sangat
berpengaruh kuat. Dalam bidang produksi, biasanya mereka hanya memproduksi
untuk diri sendiri saja. Oleh karena itu, sistem ekonomi tradisional ini sangat
sederhana sehingga tidak lagi bisa menjawab permasalahan ekonomi yang semakin
berkembang. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Tradisional, sebagai berikut: a) aturan
yang dipakai adalah aturan tradisi, adat istiadat, dan kebiasaan; b) kehidupan
masyarakatnya sangat sederhana; c) kehidupan gotong-royong dan kekeluargaan
sangat dominan; d) teknologi produksi yang digunakan masih sangat sederhana; e)
modal yang digunakan sedikit; f) transaksi jual beli dilakukan dengan cara
barter; g) kegiatan produksi sepenuhnya bergantung pada alam dan tenaga kerja;
h) hasil produksi terbatas hanya untuk keluarga atau kelompoknya saja. 2.
Sistem Ekonomi Terpusat atau Komando Sistem ekonomi komando sering juga disebut
sebagai sistem ekonomi sosialis atau terpusat. Sistem ekonomi komando merupakan
sistem ekonomi yang menghendaki pengaturan perekonomian dilakukan oleh pemerintah
secara terpusat. Oleh karena itu, dalam sistem ekonomi ini peranan pemerintah
dalam berbagai kegiatan ekonomi sangat dominan. Tokoh yang memopulerkan sistem
ekonomi komando adalah Karl Marx. Ia adalah seorang ahli filsafat berkebangsaan
Jerman. Bukunya yang terkenal berjudul Das Capital. Dalam sistem ekonomi
komando, semua kegiatan ekonomi diatur dan direncanakan oleh pemerintah. Pihak
swasta tidak memiliki kewenangan dalam kegiatan perekonomian. Semua
permasalahan perekonomian yang meliputi what, how, dan for whom semuanya
dipecahkan melalui perencanaan pemerintah pusat sehingga semua alat produksi
dikuasai oleh pemerintah. Sistem ekonomi komando banyak dianut oleh
negara-negara di Eropa Timur dan Cina.
Berdasarkan
uraian di atas, dapat disimpulkan ciri-ciri Sistem Ekonomi Terpusat adalah
sebagai berikut: a) semua permasalahan ekonomi dipecahkan oleh pemerintah
pusat; b) kegiatan ekonomi yang meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi
diatur oleh negara; c) semua alat produksi dikuasai oleh negara sehingga
kepemilikan oleh individu atau pihak swasta tidak diakui. Sistem ekonomi
sosialis memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang dimiliki oleh sistem
ekonomi ini, diantaranya : a) Tingkat inflasi dan pengangguran dapat ditangani
dengan baik , sebab perekonomian di kendalikan oleh pemerintah pusat; b)
Kegiatan produksi dan distribusi dapat dilaksanakan dengan mudah, sebab
pemerintah memiliki seluruh sumber daya dan faktor-faktor produksi; c) Jarang
terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah.
Kelemahan Sistem Ekonomi Terpusat, diantaranya sebagai berikut : a) menghambat
kreativitas masyarakat dalam melakukan kegiatan perekonomian sebab kegiatan
perekonomian telah diatur dan ditentukan oleh pemerintah pusat; b) terjadinya
monopoli yang merugikan masyarakat; c) terjadinya ketidaksesuaian barang yang
dibutuhkan oleh masyarakat, yang disebabkan oleh sulitnya pemerintah daam
menghitung semua kebutuhan masyarakat. Contoh negara yang dapat dikatakan
mendekati sistem ekonomi komando adalah Kuba, Rusia, Korea Utara, dan RRC,
walaupun RRC saat ini mulai meninggalkan sistem ekonomi komando dalam
perekonomiannya. 3. Sistem Ekonomi Pasar Dalam beberapa buku sumber, istilah
sistem ekonomi pasar disebut juga sebagai laissez-faire. Kata laissez-faire
berasal dari bahasa Perancis yang artinya “biarlah mereka melakukan pekerjaan
yang sesuai dengan mereka”. Selain di istilahkan laissez-faire, Sistem ekonomi
pasar disebut sebagai sistem ekonomi kapitalis. Istilah ini muncul dikarenakan
dalam sistem ekonomi kapitalis berlaku “Free Fight Liberalisme” (sistem
persaingan bebas), artinya siapa yang memiliki dan mampu menggunakan kekuatan
modal secara efektif dan efisien akan dapat memenangkan pertarungan dalam
bisnis. Paham yang mengagungkan kekuatan modal sebagai syarat dalam memenangkan
pertarungan ekonomi disebut Kapitalisme. Tokoh yang memopulerkan sistem ekonomi
pasar adalah Adam Smith. Bukunya yang terkenal berjudul An Inquiry into the
Nature and Causes of the Wealth of Nation. Adam Smith menyatakan bahwa “perekonomian
akan berjalan dengan baik apabila pengaturannya diserahkan kepada mekanisme
pasar
atau
mekanisme harga”. Teori ini kemudian dikenal dengan sebutan The Invisible
Hands. Sistem ekonomi pasar merupakan suatu tata cara pengaturan kehidupan
pereekonomian yang didasarkan kepada Mekanisme pasar yaitu interaksi antara
permintaan dan penawaran suatu barang yang kegiatannya tergantung pada kekuatan
modal yang dimiliki oleh setiap individu. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pasar, di
antaranya sebagai berikut: a) setiap individu memiliki kebebasan untuk memiliki
faktor-faktor produksi; b) perekonomian diatur oleh mekanisme pasar; c) peranan
modal dalam perekonomian sangat menentukan bagi setiap individu untuk menguasai
sumber-sumber ekonomi sehingga dapat menciptakan efisiensi; d) peranan pemerintah
dalam perekonomian sangat kecil; e) hak milik atas alat-alat produksi dan
distribusi merupakan hak milik perseorangan yang dilindungi sepenuhnya oleh
negara; f) setiap kegiatan ekonomi didasarkan atas pencarian keuntungan; g)
kegiatan perekonomian selalu berdasarkan keadaan pasar. Sistem ekonomi pasar
memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang dimiliki oleh sistem ekonomi
ini, diantaranya : a) Menumbuhkan kreativitas masyarakat dalam penyelenggaraan
perekonomian, sebab masyarakat diberi kebebasan dalam menentukan kegiatan
perekonomian; b) Kualitas produk yang dihasilkan menjadi lebih baik, sebab
terjadinya persaingan yang ketat; c) Efisiensi dan efektivitas penggunaan
faktor-faktor produksi dapat tercapau dengan baik, sebab tindakan ekonomi yang
dilakukan didasarkan kepada motif pencrian keuntungan yang sebesar-besarnya.
Kelemahan sistem ekonomi pasar, diantaranya sebagai berikut: a) Sulitnya
melakukan pemerataan pendapatan dikarenakan prinsip yang belaku adalah free
fight liberalism, dimana kunci untuk memenangkan persaingan adalah modal; b)
Tidak tertutup kemungkinan munculnya monopoli yang merugikan masyarakat; c)
Terapat kesenjangan yang besar antara pemilik modal dan golongan pekerja
sehingga yang kaya lebih kaya dan yang miskin bertambah miskin. Contoh negara
yang sistem ekonominya mendekati sistem ekonomi pasar adalah Amerika Serikat
dan beberapa negara Eropa lainnya seperti Perancis, Kanada, Albania, Armenia,
Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia,
Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia,
Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia,
Portugal, Romania, Rusia, Serbia Montenegro,
Slovakia,
Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan United Kingdom. Negara
penganut paham liberal lainnya adalah Andorra, Belarusia, Bosnia- Herzegovina,
Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia dan San Marino. Juga beberapa negara di
kawasan Asia seperti Hongkong , Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan
Singapura , India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan,
Thailand dan Turki. Sistem ekonomi liberal terbilang masih baru di Afrika. Pada
dasarnya, liberalisme hanya dianut oleh mereka yang tinggal di Mesir, Senegal
dan Afrika Selatan. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme sudah dipahami oleh
negara Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol Verde, Côte D’Ivoire,
Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelles,
Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe. 4. Sistem Ekonomi Campuran Sistem
ekonomi campuran merupakan suatu tata cara kehidupan perekonomian yang
dikendalikan dan diawasi oleh pemerintah, tetapi masyarakat masih mempunyai
kebebasan yang cukup luas untuk menentukan kegiatan-kegiana ekonomi yang ingin
mereka jalankan. Sistem ekonomi campuran sering kali disebut sebagai perpaduan
antara sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi komando, maksudnya pemeintah dan
masyarakat atau pihak swasta bekerja sama dalam memecahkan masalah ekonomi
sehingga perekonomian tidak lepas kendali. Kegiatan perekonomian pada sistem
ini diserahkan kepada kekuatan pasar. Sistem ekonomi campuran terlahir sebagai
konsekuensi logis atas upaya untuk menghapus kekurangan-kekurangan pada sistem
ekonomi pasar dan sistem ekonomi terpusat. Pemikiran selanjutnya mengenai
sistem ekonomi campuran didasarkan pada fakta di lapangan yaitu tidak ada satu
negara yang menerapkan sistem ekonomi pasar atau sistem ekonomi komando secara
murni. Atau sebaiknya, di suatu negara yang menganut sistem ekonomi pasar,
pemerintah masih turut mengendaikan beberapa sektor yang di anggap menguasai
hajat hidup orang banyak. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran, di antaranya
sebagai berikut: a) hak milik individu atas faktor-faktor produksi diakui,
tetapi ada pembatasan dari pemerintah; b) kebebasan bagi individu untuk
berusaha tetap ada sehingga setiap individu memiliki hak untuk mengembangkan
kreativitasnya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya; c) kepentingan umum
lebih diutamakan; d) campur tangan pemerintah dalam perekonomian hanya menyangkut
faktor-faktor yang menguasai hajat hidup orang banyak. e) pelaku ekonomi
terdiri atas individu, pemerintah dan swasta.
A. PENGERTIAN RUANG
LINGKUP EKONOMI TEKNIK
Masalah ekonomi merupakan masalah mendasar
yang terjadi disemua negara. Oleh karena itu, dalam menyikapi permasalahan
ekonomi tiap negara, masing-masing negara menganut sistem ekonomi yang sesuai
dengan kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan. Sistem menurut Chester A.
Bernard, adalah suatu kesatuan yang terpadu, yang di dalamnya terdiri atas
bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri dan batas tersendiri.
Suatu sistem pada dasarnya adalah “organisasi besar” yang menjalin berbagai
subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu.
Subjek atau objek pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang atau
masyarakat, untuk suatu sistem sosial atau sistem kemasyarakatan dapat berupa
makhluk-makhluk hidup dan benda alam, untuk suatu sistem kehidupan atau
kumpulan fakta, dan untuk sistem informasi atau bahkan kombinasi dari
subjek-subjek tersebut. Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi lembaga atau
wadah tempat subjek (objek) itu berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang
menjalin hubungan subjek (objek) tadi, serta kaidah atau norma yang mengatur
hubungan subjek (objek) tersebut agar serasi. Kaidah atau norma yang dimaksud
bisa berupa aturan atau peraturan, baik yang tertulis maupun yang tidak
tertulis, untuk suatu sistem yang menjalin hubungan antar manusia. Secara
toritis, pengertian sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai perpaduan dari
aturan–aturan atau cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk
mencapai tujuan dalam perekonomian. Sedangkan menurut Gilarso ( 1992:486 )
sistem ekonomi adalah keseluruhan cara untuk mengordinasikan perilaku masyarakat
(para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagaiannya) dalam menjaankan
kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagaiannya)
sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat
dihindari. Lalu menurut McEachren, sistem ekonomi dapat diartikan sebagai
seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana,
dan untuk siapa barang dan jasadiproduksi.
. 1.
Pengertian ekonomi Ekonomi
adalah salah satu ilmu sosial yang mempelajari
beberapa aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi,
pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Secara umum, subyek dalam ekonomi
dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs
makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif
(deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga
difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan
pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain
bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian
ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini
dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi adalah ilmu yang mempelajari pilihan
manusia. Ada 3 hal pokok yang ada dalam perekonomian: 1. Produksi 2. Konsumsi
3. Perdagangan Sistem Perekonomian Menurut Dumairy (1966), Sistem ekonomi
adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia
dengan seperangkat kelembagaan dalam suat tatanan kehidupan, selanjutnya
dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri,
tetapi berkaitan dengan falsafah, padangan dan pola hidup masyarakat tempatnya
berpijak. B. Macam-macam sistem ekonomi 1. Sistem Perekonomian Kapitalisme,
yaitu sistem ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang
untuk melaksanakan kegiatan menjual barang dan sebagainya. Dalam sistem
perekonomian kapitalis,semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh
laba yang sebesar besarnya.
2.
Sistem perekonomian sosialisme, Yaitu sistem perekonomian yang memberikan
kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan
ekonomi, tetapi dngan campur tangan pemerintah.Pemerintah masuk ke dalam
perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis
jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
Negara. 3. Sistem Perekonomian komunisme, Adalah sistem ekonomi dimana peran
pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber2x kegiatan perekonomian.Setiap orang
tak boleh memiliki kekayaan pribadi. Sehingga nasib seseorang bisa ditentukan
oleh pemerintah.Semua unit bisnis. mulai dari yang kecil hingga yng besar
dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan Pemerataan Ekonomi dan kebersamaan 4.
Sistem Ekonomi Merkantilisme, Yaitu suatu sistem politik ekonomi yang sangat
mementingkan perdagangan internasional dengan tujuan memperbanyak aset&
modal yang dimiliki negara. 5. Sistem Perekonomian Fasisme, Yaitu paham yang
mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain, dengan kata
lain, fasisme merupakan sikap rasionalism yang berlebihan. C. Masalah Ekonomi
a. Kebutuhan Manusia Pada dasarnya, manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu,
yaitu memenuhi kebutuhan. Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari.
selama hidup manusia membutuhkan bermacam-macam kebutuhan, seperti makanan,
pakaian, perumahan, pendidikan, dan kesehatan. Kebutuhan dipengaruhi oleh
kebudayaan, lingkungan, waktu, dan agama. Semakin tinggi tingkat kebudayaan
suatu masyarakat, semakin tinggi / banyak pula macam kebutuhan yang harus
dipenuhi.
Macam-macam
kebutuhan manusia Kebutuhan menurut tingkatan atau intensitasnya 1) Kebutuhan
primer /pokok Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang sangat mutlak harus
dipenuhi, artinya apabila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka manusia akan
mengalami kesulitan dalam kehidupannya Contoh: sandang, pangan, papan, dan
kesehatan 2) Kebutuhan sekunder / tambahan Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan
kedua, artinya kebutuhan yang pemenuhannya setelah kebutuhan pokok terpenuhi
Contoh: lemari, sepeda, tempat tidur, dan meja kursi 3) Kebutuhan tersier /
kemewahan Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan
primer dan sekunder terpenuhi Kebutuhan menurut waktunya 1) Kebutuhan sekarang
Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang pemenuhannya tidak bisa ditunda-tunda
lagi/kebutuhan yang harus segera dipenuhi Contoh: makan, minum, tempat tinggal,
dan obat-obatan 2) Kebutuhan yang akan datang/masa depan Kebutuhan yang akan
datang adalah kebutuhan yang pemenuhannya dapat ditunda, tetapi harus
dipikirkan mulai sekarang. Contoh: tabungan 3) Kebutuhan tidak tentu waktunya
Kebutuhan ini disebabkan sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba / tidak
disengaja yang sifatnya insidental Contoh : konsultasi kesehatan 4) Kebutuhan
sepanjang waktu Kebutuhan sepanjang waktu adalah kebutuhan yang memerlukan
waktu/lama
Kebutuhan
menurut sifatnya 1) Kebutuhan jasmani Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang
diperlukan untuk pemenuhan fisik/jasmani yang sifatnya kebendaan Contoh:
makanan, pakaian, olahraga, dan istirahat 2) Kebutuhan rohani Kebutuhan rohani
adalah kebutuhan yang diperlukan untuk pemenuhan jiwa atau rohani. Kebutuhan
ini sifatnya relatif karena tergantung pada pribadi seseorang yang membutuhkan.
Contoh: beribadah, rekeasi, kesenian, dan hiburan Kebutuhan menurut aspeknya 1)
Kebutuhan individu Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang hanya diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan seorang saja Contoh: kebutuhan petani waktu bekerja
berbeda dengan kebutuhan seorang dokter 2) Kebutuhan sosial (kelompok)
Kebutuhan sosial adalah kebutuhan yang diperlukan untuk memenuhi kepentingan
bersama kelompok. Contoh: siskamling, gedung sekolah, rumah sakit, dan jembatan
D. Tindakan , Motif , dan Prinsip Ekonomi a. Tindakan ekonomi adalah setiap
usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan paling
menguntungkan. misalnya: Ibu memasak dengan kayu bakar karena harga minyak
tanah sangat mahal. Tindakan ekonomi terdiri atas dua aspek, yaitu : * Tindakan
ekonomi Rasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling
menguntungkan dan kenyataannya demikian. * Tindakan ekonomi Irrasional, setiap
usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan namun
kenyataannya tidak demikian.
b.
Motif ekonomi adalah alasan ataupun tujuan seseorang sehingga seseorang itu
melakukan tindakan ekonomi. Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek: * Motif
Intrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas
kemauan sendiri. * Motif ekstrinsik, disebut sebagi suatu keinginan untuk
melakukan tidakan ekonomi atas dorongan orang lain.
. B. PENGERTIAN PROPOSAL TEKNIK DAN
HUBUNGANNYA DENGAN EKONOMI
TEKNIK
Menurut saya hubungan ekonomi teknik dengan teknik elektro dapat dikatakan
sangat erat. Hampir semua kegiatan yang kita lakukan berhubungan dengan
barang-barang elektronika dan setiap hari pun kita melakukan perhitungan
terhadap pengeluaran yang diakibatkan oleh penggunaan alat elektronika
tersebut, sehingga secara tidak langsung kita belajar ekonomi teknik. Dalam
sebuah pembuatan acara teknik elektro di butuhkan pengaplikasian ekonomi teknik
untuk berjalannya sebuah acara dengan baik dan benar serta dapat mengambil
manfaat untuk orang lain serta bersinergis dan dengan nilai ekonomis yang
tinggi. Kita di teknik elektro memang tidak seperti di jurusan ekonomi yang
setiap hari belajar tentang ekonomi. Disini dituntut untuk serba bisa agar
mendapatkan pengalaman dari setiap situasi yang dialami oleh saya pribadi atau
kelompok. Dengan belajar di organisasi saya mengerti tentang manejemen waktu
serta manejemen organisasi yang saya tidak dapat dikuliah. Untuk membuat sebuah
proposal dengan tujuan efisien dan efektif memang susah. Harus diperlukan
kecermatan dan ketelitian serta pengalaman. Jika kita tidak mempunyai
pengalaman mana mungkin bisa menjalankan acara itu dengan baik dan benar.
C. PENGERTIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN EKONOMI
TEKHNIK
adalah
memuat tentang bagaimana membuat sebuah keputusan (decision making) dimana
dibatasi oleh ragam permasalahan yang berhubungan dengan seorang engineer
sehingga menghasilkan pilihan yang terbaik dari berbagai alternatif pilihan.
Keputusan yang diambil berdasarkan suatu proses analisa, teknik dan perhitungan
ekonomi. Engineering (rekayasa) adalah profesi/disiplin dimana pengetahuan
tentang matematika dan ilmu pengetahuan alam yang diperoleh dengan studi,
pengalaman, dan praktek dipergunakan dengan bijaksana dalam mengembangkan
cara-cara untuk penggunaan secara ekonomis bahan-bahan dan sumber alam untuk
kepentingan umat manusia. Dari definisi ini aspek-aspek ekonomi dari engineering
(Engineering Economic/ Ekonomi Teknik) dititik beratkan pada aspek-aspek fisik.
Jelas, bahwa pada dasarnya ekonomi merupakan bagian dari engineering yang
dilaksanakan dengan baik. Alternatif-alternatif timbul karena adanya
keterbatasan dari sumber daya (manusia, material, uang, mesin, kesempatan,dll).
Dengan berbagai alternatif yang ada tersebut maka diperlukan sebuah perhitungan
untuk mendapatkan pilihan yang terbaik secara ekonomi, baik ketika
membandingkan berbagai alternative rancangan, membauat keputusan investasi
modal, mengevalusai kesempatan finansial dan lain-lain. Analisa ekonomi teknik
melibatkan pembuatan keputusan terhadap berbagai penggunaan sumber daya yang
terbatas. Konsekuensi terhadap hasil keputusan biasanya berdampak jauh ke masa
yang akan datang, yang konsekuensinya itu tidak bisa diketahui secara pasti ,
merupakan pengambilan keputusan dibawah ketidakpastian. Sehingga penting
mengetahui: a. Prediksi kondisi masa yang akan datang b. Perkembangan teknologi
c. Sinergi antara proyek-proyek yang didanai
Namun
demikian keputusan-keputusan yang diambil (sekalipun dengan berbagai
presikdi-prediksi yang masuk akal) terkadang terdapat juga perbedaan terhadap
kenyataannya, yang lebih dikenal RISIKO. Dalan pengambilan keputusannya yang
berdasar faktor-faktor (parameter) tertentu yang tidak diketahui dengan pasti
mengharuskan kita menganalisa sebesara besar pengaruh faktor-faktor tersebut
saling mempengaruhinya, yang dikenal analisis SENSITIVITAS. Sumber-sumber
ketidakpastian: 1. Kemungkinan ketidakakuratan estimasi yang digunakan dalam
analisis 2. Jenis bisnis yang berkaitan dengan kesehatan perekonomia masa depan
3. Jenis fisik bangunan dan peralatan yang digunakan 4. Lama (waktu) periode
yang diasumsikan
D. TAHAPAN-TAHAPAN PROSES PENGAMBILAN
KEPUTUSAN TERUTAMA DALAM BIDAN ENGINEERING
Pembuatan
keputusan merupakan fungsi utama seorang manajer begitu pula bagi seorang
wirausahawan. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi mengidentifikasikan
masalah, pencarian alternative keputusan yang baik. Pembuatan keputusan
diperlukan pada semua tahapan kegiatan manajemen, baik pada saat proses
pembuatan perencanaan, pada tahap implementasi, atau operasionalisasi kegiatan
maupun pada tahap pengawasan yang mencakup pemantauan, pemeriksaan, dan
penilaian (evaluasi) terhadap hasil pelaksanaan dari rencana agar hasil yang
diperoleh sesuai dengan target baik dalam jumlah, mutu, biaya, serta penggunaan
sumber lainnya secara efektif dan efisien.
E. ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan merupakan salah satu
fungsi kunci keberhasilan dalam manajemen bisnis. Pada zaman sekarang, proses
pengambilan keputusan baik untuk negara maupun untuk niaga atau bisnis banyak
diteliti orang. Apa sebabnya? Sebab, mereka beranggapan bahwa proses keputusan
itu sangat unik dan erat kaitannya dengan keberhasilan usaha atau bisnis. Suatu
keputusan yang benar, tumbuh dan berkembang dari adanya pertentangan antar
pendapat dan alternative alternatif yang saling bersaing. Dalam proses
pembuatan keputusan, keragu-raguan dan ketidaksetujuan sebenarnya masih
diperlukan, karena ada manfaatnya untuk : a. Merangsang daya imajinasi untuk
mendapatkan jawaban yang benar terhadap suatu masalah. b. Memperkaya
alternatif-alternatif untuk melahirkan keputusan yang lebih mantap. c.
Memungkinkan penerimaan bersama, terhadap keputusan yang akan diambil.
Keputusan-keputusan mengenai masalah-masalah yang kongkret, sebenarnya tidak
begitu sulit untuk diambil. Pertimbangan yang diadakan berkisar pada masalah
bertindak atau tidak bertindak dengan memperhitungkan untung ruginya. Agar
seorang Wirausaha mampu membuat keputusan yang efektif dan efisien, ia harus
memiliki beberapa persyaratan, sebagai berikut. a. Keterampilan dalam
kepemimpinan b. Keterampilan dalam manajerial c. Keterampilan dalam bergaul. Di
dalam kegiatan usahanya, wirausahawan akan dihadapkan pada berbagai resiko yang
akan mempengaruhi kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, wirausahawan dituntut
untuk memiliki kemampuan dalam menghadapi resiko, dan metode pengambilan
resiko.
F. PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Berikut ini adalah faktor-faktor dan pertimbangan
yang harus diperhatikan dalam membuat keputusan : A) Faktor membuat keputusan
Membuat keputusan di dalam usaha atau bisnis adalah pekerjaan yang tidak mudah.
Di dalam membuat keputusan, seorang wirausaha perlu memperhatikan faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi keputusan yang diambilnya. 1) Faktor orang Dalam
membuat keputusan, perlu diperhatikan dan dipertimbangkan orang-orang yang akan
merasakan masalah, sebagai akibat dari adanya keputusan tersebut. 2) Faktor
psychologis Dalam membuat keputusan, seorang wirausaha perlu memperhatikan dan
mempertimbangkan faktor psychologis, baik yang terasa maupun yang tidak terasa,
seperti emosional, pikiran, perasaan, kekecewaan, maupun pengaruh kejiwaan
lainnya. 3) Faktor fisik Membuat keputusan merupakan pekerjaan mental. Maka
dari itu, di dalam membuat keputusan, perlu ditransferkan ke arah tindakan
fisik. 4) Faktor sasaran Di dalam membuat keputusan, seorang Wirausaha harus
memperhatikan dan mendorong arah usaha atau bisnis dalam rangka pencapaian
sasaran yang sudah ditetapkan. 5) Faktor waktu. Di dalam membuat keputusan,
waktu yang efektif dan efisien harus cukup untuk menganalisis data-data dan
permasalahannya. 6) Faktor pelaksanaan Faktor pelaksanaan merupakan follow-up
dari setiap keputusan yang diambil. Selanjutnya, perlu diingat pula bahwa
setiap keputusan akan menimbulkan suatu
rangkaian
tindakan di dalam membuat keputusan. Pembuatan keputusan dalam kehidupan
bisnis, tidaklah begitu mudah. Setiap alternatif di dalam faktor pembuatan
keputusan yang ditujukan agar semua pihak merasa puas, sudah tentu ada
kelebihan dan kekurangannya. Namun, seorang Wirausaha yang berpengalaman harus
mempunyai keberanian dalam membuat dan mengambil suatu keputusan yang tepat,
cermat, dan cepat. B) Pertimbangan membuat keputusan usaha Pertimbangan-pertimbangan
dalam membuat keputusan, didasarkan atas beberapa hal sebagai berikut : 1)
Keputusan yang akan diambil Keputusan yang akan diambil, harus dipertimbangkan
masak-masak secara obyektif. Hal-hal
yang perlu dipertimbangkan dalam membuat keputusan, antara lain:
1. Manfaatnya 2. Pelaksanaannya 3.
Orang-orangnya 2) Tindakan-tindakan Tindakan-tindakan dalam mengambil dan
membuat keputusan yang tepat dan akurat, adalah sebagai berikut: a) Menilai
data-data Di dalam menilai data-data, seorang harus mengenal betul persoalan
atau permasalahan yang hendak diputuskan, seperti : 1. Mencari sebab pokok
persoalan 2. Memilih data-data yang benar 3. Memilih data-data yang tepat b)
Memilih data-data Memilih data-data merupakan tindakan penting dalam pembuatan
keputusan. Data terpilih diterapkan ke dalam berbagai alternative pemacahan
masalah yang diharapkan dan dihadapi, seperti :
1.
Mencari sebab persoalan pokok 2. Memikirkan kemungkinan untuk memecahkan
persoalan atau mencari jalan keluarnya. 3. Memformulasikan faktor-faktor yang
berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya. c) Konsekuensi pilihan
Konsekuensi pilihan dalam membuat keputusan adalah : Usaha untuk menilai
tiap-tiap pilihan Usaha untuk meramalkan apa yang terjadi apabila salah satu
alternatif yang dilaksanakan. d) Tindakan pelaksanaan Tindakan pelaksanaan
dalam keputusan adalah usaha untuk memiliki suatu tindakan yang telah
ditentukan oleh salah satu pilihan seperti: a. Menetapkan langkah-langkah dalam
tindakan. b. Pemikiran langkah-langkah untuk melaksanakan keputusan yang telah
diambil. c. Membuat keputusan terakhir. Walaupun dalam pengetahuan manajemen
terdapat mata pelajaran tentang“problem identification, problem solving and
decision making”, namun keberanian untuk mengambil keputusan, sangat tergantung
pada sifat pribadi Wirausaha masing-masing. Seorang Wirausaha harus selalu
berkata pada dirinya, pasti bisa mengambil keputusan di dalam menentukan
bisnisnya. Tuhan akan selalu beserta mereka selama para Wirausaha mau berusaha
dengan semangat etos kerja yang tinggi. d. Jika Anda mampu mengambil keputusan
dalam batas-batas waktu yang masuk akal, Anda akan mampu mengambil keuntungan
sewaktu-waktu timbul peluang-peluang bisnis e. Semakin berpengalaman dalam
pengambilan keputusan, semakin besar pula kepercayaan pada dirinya dan semakin
berorientasi pada tindakannya.
G. PROSES PEMECAHAN MASALAH
Study Kasus
Setelah ditunjuk menjadi Pimpinan Eksekutif di Porsche (salah satu produsen
mobil terkenal), pada tahun 1992, disaat Porsche sedang menuju jurang
kebangkrutan, Wendelin Wiedeking langsung mengajak kelompok Shin-Gijutsu, yang
merupakan para ahli teknik yang telah dikader oleh Toyota untuk mengelola dan
membenahi sistim yang ada di pabrik Porsche. Dengan bantuan dari para ahli
teknik Jepang, waktu untuk melakukan perakitan berhasil diturunkan dari 120 jam
menjadi 72 jam. Jumlah kesalahan pada setiap pembuatan mobil turun 50 % menjadi
hanya 3 kesalahan per mobil. Jumlah tenaga kerja menurun sebesar 19 % menjadi
6.800 orang, dari lebih dari 8.400 orang di tahun 1992. Jumlah "line
production" telah berhasil diperpendek . Begitu pula dengan jumlah
inventori yang telah berkurang, membuat ruang yang digunakan di pabrik menjadi
lebih kecil sebesar 30 %. Perubahan-perubahan tersebut di atas telah membuat
Porsche berhasil memproduksi mobil dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan
sebelumnya. Dampaknya, pertama kali dalam 4 tahun terakhir, perusahaan
melaporkan keuntungan, setelah sebelumnya merugi sebesar 300 Juta Dolar
Amerika. Hal yang menarik yang mungkin ingin kita ketahui dari ilustrasi cerita
di atas adalah, cara efektif yang berhasil diterapkan oleh para ahli teknik
Jepang untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh Porsche, dan kemudian
merubahnya menjadi sebuah keuntungan. Secara umum yang dilakukan oleh ahli
teknik Jepang adalah dengan membentuk kelompok kerja yang berbeda yang
menerapkan prinsip-prinsip pemecahan masalah secara ilmiah untuk menganalisa
situasi yang terjadi, membuat rencana perbaikan secara kreatif, dan menerapkan
rencana perbaikan melalui proses pengawasan kualitas. Ilustrasi di atas yang
dikutip dari tulisan Phillip L Hunsaker tentang Pemecahan Masalah Secara
Kreatif (2005) , menunjukkan kepada kita bahwa proses penyelesaian masalah
secara efektif akan dapat membantu sebuah organisasi keluar dari kemelut
keuangan yang mereka hadapi, dan merubahnya menjadi sebuah kesempatan yang
menguntungkan. Tanpa penanganan yang benar saat itu, bukan tidak mungkin
Porsche mengalami kebangkrutan total, dan tidak pernah terdengar lagi dalam
industri kendaraan bermotor. Peristiwa yang terjadi pada Porshce bukan tidak
mungkin terjadi pada organisasi lainnya, organisasi
tempat
kita bekerja saat ini atau pada diri kita sendiri. Kemampuan kita dalam
melakukan pemecahan masalah secara analitis dan kreatif menjadi salah satu
kunci agar kita dapat keluar dari masalah yang kita hadapi, dan mencapai
kesuksesan dalam bisnis, maupun karir kita. Adanya kesempatan bagi kita untuk
dapat menyelesaikan permasalahan yang kita hadapi secara analitis dan kreatif
menjadi inspirasi bagi saya untuk menjadikan pemecahan masalah secara analitis
dan kreatif sebagai bahan tulisan saya kali ini. Mudah-mudahan tulisan ini
dapat membantu kita semua agar kita tidak terjebak dalam perangkap yang
mengurangi kualitas pemecahan masalah yang kita hasilkan. 1. Pemecahan Masalah
Secara Analitis dan Kreatif Pemecahan masalah didefinisikan sebagai suatu
proses penghilangan perbedaan atau ketidak-sesuaian yang terjadi antara hasil
yang diperoleh dan hasil yang diinginkan (Hunsaker, 2005). Salah satu bagian
dari proses pemecahan masalah adalah pengambilan keputusan (decision making),
yang didefinisikan sebagai memilih solusi terbaik dari sejumlah alternatif yang
tersedia (Hunsaker, 2005). Pengambilan keputusan yang tidak tepat, akan
mempengaruhi kualitas hasil dari pemecahan masalah yang dilakukan. Kemampuan untuk
melakukan pemecahan masalah adalah ketrampilan yang dibutuhkan oleh hampir
semua orang dalam setiap aspek kehidupannya. Jarang sekali seseorang tidak
menghadapi masalah dalam kehidupannya sehari-hari. Pekerjaan seorang manajer,
secara khusus, merupakan pekerjaan yang mengandung unsur pemecahan masalah di
dalamnya. Bila tidak ada masalah di dalam banyak organisasi, mungkin tidak akan
muncul kebutuhan untuk mempekerjakan para manajer. Untuk itulah sulit untuk
dapat diterima bila seorang yang tidak memiliki kompetensi untuk menyelesaikan
masalah, menjadi seorang manajer (Whetten & Cameron, 2002). Ungkapan di
atas memberikan gambaran yang jelas kepada kita semua bahwa sulit untuk
menghindarkan diri kita dari masalah, karena masalah telah menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dalam kehidupan kita, baik kehidupan sosial, maupun kehidupan
profesional kita. Untuk itulah penguasaan atas metode pemecahan masalah menjadi
sangat penting, agar kita terhindar dari tindakan Jump to conclusion, yaitu
proses penarikan kesimpulan terhadap suatu masalah
tanpa
melalui proses analisa masalah secara benar, serta didukung oleh bukti-bukti
atau informasi yang akurat. Ada kecenderungan bahwa orang-orang, termasuk para
manajer mempunyai kecenderungan alamiah untuk memilih solusi pertama yang masuk
akal yang muncul dalam benak mereka (March & Simon, 1958; March, 1994;
Koopman, Broekhuijsen, & Weirdsma, 1998). Sayangnya, pilihan pertama yang
mereka ambil seringkali bukanlah solusi terbaik. Secara tipikal, dalam
pemecahan masalah, kebanyakan orang menerapkan solusi yang kurang dapat
diterima atau kurang memuaskan, dibanding solusi yang optimal atau yang ideal
(Whetten & Cameron, 2002). Pemecahan masalah yang tidak optimal ini, bukan
tidak mungkin dapat memunculkan masalah baru yang lebih rumit dibandingkan dengan
masalah awal. Pemecahan masalah dapat dilakukan melalui dua metode yang
berbeda, yaitu analitis dan kreatif. Untuk dapat memberikan gambaran yang lebih
baik tentang pemecahan masalah secara analitis dan kreatif, serta
perbedaan-perbedaan yang ada diantara keduanya, maka pada bagian berikut , saya
akan menjelaskan secara singkat hal tersebut di atas. 2. Pemecahan Masalah
Secara Analitis Metode penyelesaian masalah secara analitis merupakan
pendekatan yang cukup terkenal dan digunakan oleh banyak perusahaan, serta
menjadi inti dari gerakan peningkatan kualitas (quality improvement). Secara
luas dapat diterima bahwa untuk meningkatan kualitas individu dan organisasi,
langkah penting yang perlu dilakukan adalah mempelajari dan menerapkan metode
pemecahan masalah secara analitis (Juran, 1988; Ichikawa, 1986; Riley, 1998).
Banyak organisasi besar (misalnya : Ford Motor Company, General Electric, Dana)
menghabiskan jutaan Dolar untuk mendidik para manajer mereka tentang metode
pemecahan masalah ini sebagai bagian dari proses peningkatan kualitas yang ada
di organisasi mereka (Whetten & Cameron, 2002). Pelatihan ini penting agar
para manajer dapat berfungsi efektif, yang salah satu cirinya adalah pada
kemampuannya untuk memecahkan masalah. Hal ini sejalan dengan pendapat dari
Hunsaker (2005) yang menyatakan bahwa manajer yang efektif, seperti halnya
Pemimpin Eksekutif Porsche, Wendelin Wiedeking, mengetahui cara mengumpulkan
dan mengevaluasi informasi yang dapat menerangkan tentang masalah yang terjadi,
mengetahui manfaatnya bila kita memiliki lebih dari satu alternatif pemecahan
masalah, dan memberikan bobot kepada semua implikasi
yang
dapat terjadi dari sebuah rencana, sebelum menerapkan rencana yang
bersangkutan. A. Definisikan Masalah Langkah pertama yang perlu dilakukan
dengan metode analitis adalah mendefinisikan masalah yang terjadi. Pada tahap
ini, kita perlu melakukan diagnosis terhadap sebuah situasi, peristiwa atau
kejadian, untuk memfokuskan perhatian kita pada masalah sebenarnya, dan bukan
pada gejala-gejala yang muncul. Sebagai contoh : Seorang manajer yang mempunyai
masalah dengan staf-nya yang kerapkali tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya
pada waktu yang telah ditentukan. Masalah ini bisa terjadi karena, cara kerja
yang lambat dari staf yang bersangkutan. Cara kerja yang lambat, bisa saja
hanya sebuah gejala dari permasalahan yang lebih mendasar lagi, seperti misalnya
masalah kesehatan, moral kerja yang rendah, kurangnya pelatihan atau kurang
efektifnya proses kepemimpinan yang ada. Agar kita dapat memfokuskan perhatian
kita pada masalah sebenarnya, dan bukan pada gejala-gejala yang muncul, maka
dalam proses mendefiniskan suatu masalah, diperlukan upaya untuk mencari
informasi yang diperlukan sebanyak-banyaknya, agar masalah dapat didefinisikan
dengan tepat. Berikut ini adalah beberapa karakteristik dari pendefinisian
masalah yang baik: Fakta dipisahkan dari opini atau spekulasi. Data objektif
dipisahkan dari persepsi Semua pihak yang terlibat diperlakukan sebagai sumber
informasi Masalah harus dinyatakan secara eksplisit/tegas. Hal ini seringkali
dapat menghindarkan kita dari pembuatan definisi yang tidak jelas Definisi yang
dibuat harus menyatakan dengan jelas adanya ketidak-sesuaian antara standar
atau harapan yang telah ditetapkan sebelumnya dan kenyataan yang terjadi.
Definisi yang dibuat harus menyatakan dengan jelas, pihak-pihak yang terkait
atau berkepentingan dengan terjadinya masalah. Definisi yang dibuat bukanlah
seperti sebuah solusi yang samar. Contoh: Masalah yang kita hadapi adalah
melatih staf yang bekerja lamban.
. B.
Buat Alternatif Pemecahan Masalah.
Langkah kedua yang perlu kita lakukan adalah
membuat alternatif penyelesaian masalah. Pada tahap ini, kita diharapkan dapat
menunda untuk memilih hanya satu solusi, sebelum alternatif solusi-solusi yang
ada diusulkan. Penelitian-penelitian yang pernah dilakukan dalam kaitannya
dengan pemecahan masalah (contohnya oleh March, 1999) mendukung pandangan bahwa
kualitas solusi-solusi yang dihasilkan akan lebih baik bila mempertimbangkan
berbagai alternatif (Whetten & Cameron, 2002). Berikut adalah
karakteristik-karakteristik dari pembuatan alternatif masalah yang baik: Semua
alternatif yang ada sebaiknya diusulkan dan dikemukakan terlebih dahulu sebelum
kemudian dilakukannya evaluasi terhadap mereka. Alternatif-alternatif yang ada,
diusulkan oleh semua orang yang terlibat dalam penyelesaian masalah. Semakin
banyaknya orang yang mengusulkan alternatif, dapat meningkatkan kualitas solusi
dan penerimaaan kelompok. Alternatif-alternatif yang diusulkan harus sejalan
dengan tujuan atau kebijakan organisasi. Kritik dapat menjadi penghambat baik
terhadap proses organisasi maupun proses pembuatan alternatif pemecahan
masalah. Alternatif-alternatif yang diusulkan perlu mempertimbangkan
konsekuensi yang muncul dalam jangka pendek, maupun jangka panjang.
Alternatif–alternatif yang ada saling melengkapi satu dengan lainnya. Gagasan
yang kurang menarik , bisa menjadi gagasan yang menarik bila dikombinasikan
dengan gagasan-gagasan lainnya. Contoh : Pengurangan jumlah tenaga kerja, namun
kepada karyawan yang terkena dampak diberikan paket kompensasi yang menarik.
Alternatif-alternatif yang diusulkan harus dapat menyelesaikan masalah yang
telah didefinisikan dengan baik. Masalah lainnya yang muncul, mungkin juga
penting. Namun dapat diabaikan bila, tidak secara langsung mempengaruhi
pemecahan masalah utama yang sedang terjadi.
C.
Evaluasi Alternatif-Alternatif Pemecahan Masalah Langkah
ketiga dalam proses pemecahan masalah adalah
melakukan evaluasi terhadap alternatif-alternatif yang diusulkan atau tersedia.
Dalam tahap ini , kita perlu berhati-hati dalam memberikan bobot terhadap
keuntungan dan kerugian dari masing-masing alternatif yang ada, sebelum membuat
pilihan akhir. Seorang yang terampil dalam melakukan pemecahan masalah, akan
memastikan bahwa dalam memilih alternatif-alternatif yang ada dinilai
berdasarkan: Tingkat kemungkinannya untuk dapat menyelesaikan masalah tanpa
menyebabkan terjadinya masalah lain yang tidak diperkirakan sebelumnya. Tingkat
penerimaan dari semua orang yang terlibat di dalamnya Tingkat kemungkinan
penerapannya Tingkat kesesuaiannya dengan batasan-batasan yang ada di dalam
organisasi; misalnya budget, kebijakan perusahaan, dll. Berikut adalah
karakteristik-karakteristik dari evaluasi alternatif-alternatif pemecahan
masalah yang baik: Alternatif- alternatif yang ada dinilai secara relatif
berdasarkan suatu standar yang optimal, dan bukan sekedar standar yang
memuaskan penilaian terhadap alternative-alternatif yang ada dilakukan secara
sistematis, sehingga semua alternatif yang diusulkan akan dipertimbangkan,
Alternatif-alternatif yang ada dinilai berdasarkan kesesuaiannya dengan tujuan
organisasi dan mempertimbangkan preferensi dari orang-orang yang terlibat
didalamnya. Alternatif-alternatif yang ada dinilai berdasarkan dampak yang
mungkin ditimbulkannya, baik secara langsung, maupun tidak langsung Alternatif
yang paling dipilih dinyatakan secara eksplisit/tegas. D. Terapkan Solusi dan
Tindak- Lanjuti Langkah terakhir dari metode ini adalah menerapkan dan
menindak-lanjuti solusi yang telah diambil. Dalam upaya menerapkan berbagai
solusi terhadap suatu masalah, kita perlu lebih sensitif terhadap kemungkinan
terjadinya resistensi
dari
orang-orang yang mungkin terkena dampak dari penerapan tersebut. Hampir pada
semua perubahan, terjadi resistensi. Karena itulah seorang yang piawai dalam
melakukan pemecahan masalah akan secara hati-hati memilih strategi yang akan
meningkatkan kemungkinan penerimaan terhadap solusi pemecahan masalah oleh
orang-orang yang terkena dampak dan kemungkinan penerapan sepenuhnya dari
solusi yang bersangkutan (Whetten & Cameron, 2002). Berikut adalah
karakteristik dari penerapan dan langkah tindak lanjut yang efektif: Penerapan
solusi dilakukan pada saat yang tepat dan dalam urutan yang benar. Penerapan
tidak mengabaikan faktor-faktor yang membatasi dan tidak akan terjadi sebelum
tahap 1, 2, dan 3 dalam proses pemecahan masalah dilakukan. Penerapan solusi
dilakukan dengan menggunakan strategi "sedikit-demi sedikit" dengan
tujuan untuk meminimalkan terjadinya resistensi dan meningkatkan dukungan.
Proses penerapan solusi meliputi juga proses pemberian umpan balik. Berhasil
tidaknya penerapan solusi, harus dikomunikasikan , sehingga terjadi proses
pertukaran informasi Keterlibatan dari orang-orang yang akan terkena dampak
dari penerapan solusi dianjurkan dengan tujuan untuk membangun dukungan dan
komitmen Adanya sistim monitoring yang dapat memantau penerapan solusi secara
berkesinambungan. Dampak jangka pendek, maupun jangka panjang diukur. Penilaian
terhadap keberhasilan penerapan solusi didasarkan atas terselesaikannya masalah
yang dihadapi, bukan karena adanya manfaat lain yang diperoleh dengan adanya
penerapan solusi ini. Sebuah solusi tidak dapat dianggap berhasil bila masalah
yang menjadi pertimbangan yang utama tidak terselesaikan dengan baik, walaupun
mungkin muncul dampak positif lainnya.
BAB IV PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam
kehidupan ekonomi sehari-hari, terdapat beberapa permasalahan yang mendasar dan
harus dicarikan jalan keluarnya atau solusinya. Solusi yang ada untuk mengatasi
hal ini, kita membutuhkan sistem ekonomi yang tepat dan sesuai dengan kondisi
permasalahan ekonomi yang ada. Masalah ekonomi yang ditemui akan selalu berbeda
dan berkembang di tiap waktu nya. Oleh sebab itulah diperlukan pengembangan
dalam hal ilmu ekonomi, agar masalah ekonomi yang ada senantiasa diimbangi oleh
pemecahannya yang berupa sistem ekonomi. Keterkaitan erat antara masalah
ekonomi dan sistem ekonomi inilah sehingga kegiatan ekonomi dapat benar-benar
berjalan. Karena keduanya ini memiliki peranan yang sangat besar dan penting
dalam ruang lingkup ekonomi. Jika saja tidak seimbang, maka dikhawatirkan akan
terjadi sesuatu yang tidak diharapkan seperti misalnya krisis atau kemiskinan
dalam masyarakat. Ekonomi teknik memberikan informasi tentang keputusan umum
berkenaan dengan pengoperasian suatu organisasi. Setelah dibuat keputusan untuk
menanamkan modal dalam sebuah proyek dan uang telah ditanamkan, maka siapapun
yang mengatur modal itu ingin mengetahui hasil-hasil keuangannya. Sehingga,
harus ditetapkan suatu prosedur akuntansi sedemikian sehingga keuangan yang
berkenaan dengan investasi itu dapat direkam dan disimpulkan dan ditentukan
unjuk kerja (performansi). Pada saat yang sama, melalui penggunaan informasi
keuangan yang baik, dapat ditetapkan kontrol dan digunakan untuk mengarahkan
operasi menuju sasaran-keuangan yang diinginkan. SARAN 1. Disarankan kita
sebagai generasi masa depan membangun sistem ekonomi yang sesuai, stabil, dan
konstan. 2. Perlunya penyuluhan-penyuluhan pengaplikasian sistem ekonomi kepada
masyarakat kurang mampu agar mereka mengerti apa yang harus mereka lakukan
supaya tetap bertahan dikala sistem ekonomi yang dipakai mengalami masa
kemerosotan atau bahkan kegagalan.Juga dipersiapkan dalam menghadapi
masalah-masalah ekonomi. 3. Peningkatan kualitas pendidikan diperkirakan akan
menciptakan generasi penerus yang cerdas dan matang dalam menghadapi masalah
ekonomi dan juga dalam mempersiapkan sistem ekonomi baru. 4. Keterlibatan hukum
dalam masalah pokok ekonomi dan sistem ekonomi dapat mengefektifkan beberapa
hal. Sehingga dengan adanya aturan dalam masyarakat
akan
memudahkan pemerintah adatu masyarakat itu sendiri dalam melakukan kegiatan
ekonomi.
keputusan-
tipe-tipe-pengambilan-keputusan-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
pemecahan-masala
A.
Hubungan ekonomi teknik dengan elektro.
Dengan
cara mengembangkan hubungan kemitraan bidang teknik elektro secara
berkelanjutan yang saling bermanfaat dengan berbagai pihak yang bersifat
universal. Serta menjalin hubungan bilateral antar negara dibidang
elektro. Menerapkan ilmu ekonomi teknik secara serasi dan selaras untuk
memenuhi kesejahteraan individualnya. Mengembangkan perekonomian hingga
menembus bahkan menciptakan peluang peluang pasar baru.
B.
Kegunaanya di elektro /kehidupan.
Di
setiap rumah menggunakan listrik sebagai penggerak utama. Alat alat teknik
elektro juga menjadi simbol kemapanan hidup seseorang. Para tenaga kerja teknik
elektro juga diuntungkan oleh penggunaan listrik ini. Sebab jika ada kerusakan
pada alat listrik mereka, tenaga mereka akan sangat dibutuhkan sehingga
meningkatkan penghasilan para pekerja teknik elektro.
C.
Contoh disiplin ilmu elektro.
Contoh
sebagian dari disiplin ilmu elektro ini tentang kontrol , optimasi sistem ,
proses produksi , perencanaan instalasi dan sistem informasi industri,
dan sebagainya sebagai dasar untuk memberikan kontribusi baik dalam Industri
jasa maupun Industri manufaktur. Sebagai upaya untuk meningkatkan
efisiensi dan produktivitas